• Beranda
  • Berita
  • 69 ABK Diamond Princes belum diturunkan dari KRI dr Suharso-990

69 ABK Diamond Princes belum diturunkan dari KRI dr Suharso-990

4 Maret 2020 17:21 WIB
69 ABK Diamond Princes belum diturunkan dari KRI dr Suharso-990
KRI dr Soeharso-990 (kanan) berada sekitar satu kilometer dari KRI Semarang-594 (kiri) di perairan Pulau Sebaru Kecil, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Rabu (4/3) (ANTARA/FAUZI LAMBOKA)
Sebanyak 69 anak buah kapal (ABK) Diamond Princes dan 10 kru pendamping belum diturunkan dari KRI dr Suharso-990 hingga pukul 16.30 WIB, Rabu petang.

Pantauan ANTARA, kapal itu telah berlabuh di perairan Pulau Sebaru, Senin (2/3) sekitar pukul 18.00 WIB. Kapal itu datang dari arah tenggara Pulau Sebaru dan berlabuh tepat diantara Pulau Sebaru Kecil, Pulau Pantara dan Pulau Lipan.

KRI dr Soeharso-990 berlabuh sekitar tiga kilometer dari Dermaga Pulau Sebaru Kecil. Kapal itu berada sekitar satu kilometer dari KRI Semarang-594 sebagai pusat komando selama proses observasi di Pulau Sebaru Kecil, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Belum ada konfirmasi resmi mengapa para peserta observasi itu belum diturunkan. Namun berdasarkan keterangan Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, Selasa malam, masih dilakukan pemeriksaan sampel seorang ABK Diamond Princes.

Baca juga: WHO: Ada kemiripan antara corona dan influenza

Sebelumnya, Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) Laksamana Madya Yudo Margono mengatakan, seluruh ABK warga negara indonesia (WNI) awak kapal Diamond Princes akan dipindahkan ke Pulau Sebaru kecil, Rabu (4/3).

"Direncanakan pukul 08.00 WIB akan diturunkan dari KRI dr Soeharso-990 dan memulai proses observasi di Pulau Sebaru Kecil," kata Yudo di dermaga Pulau Lipan, Selasa.

Alasan belum dipindahkannya para awak kapal itu dikarenakan masih menunggu hasil pemeriksaan "Polimerase Chain Reaction" (PCR) oleh tim Kementerian Kesehatan.
Baca juga: PDP di RSUD Pasar Rebo baru pulang umrah
Baca juga: Ini bedanya pasien ODP dan PDP terkait wabah corona

Pewarta: Fauzi
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020