Hasil uji laboratorium itu akan menentukan nasib Pasar Besar Malang akan dibangun ulang atau hanya perlu penguatan setelah dilalap api pada 2016.
Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, menyatakan bahwa dalam waktu dekat Tim Ahli Institut Sepuluh November (ITS) Surabaya segera melaporkan hasil uji laboratorium kekuatan struktur bangunan Pasar Besar Malang.
Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Malang Wahyu Setianto mengatakan bahwa saat ini hasil uji laboratorium tersebut telah berada di Tim Ahli ITS, setelah melakukan uji sampling struktur bangunan Pasar Besar.
"Hasil uji laboratorium sudah ada di tangan Tim Ahli ITS," kata Wahyu di Kota Malang, Rabu.
Baca juga: ITS lakukan uji kekuatan struktur bangunan Pasar Besar Kota Malang
Wahyu menjelaskan, hasil uji laboratorium kekuatan bangunan Pasar Besar tersebut akan dipaparkan ke Wali Kota Malang. Rencananya, pemaparan oleh Tim Ahli ITS tersebut akan dilakukan pada 12 Maret 2020.
Hasil uji laboratorium tersebut akan dijadikan acuan untuk pengambilan kebijakan oleh Pemerintah Kota Malang. Hasil uji laboratorium itu akan menentukan nasib Pasar Besar Malang akan dibangun ulang atau hanya perlu penguatan setelah dilalap api pada 2016.
Tim Ahli ITS tersebut ditunjuk karena selama ini antara Pemerintah Kota Malang dengan pihak PT Matahari selaku penyewa lahan Pasar Besar Malang, memiliki dua kesimpulan berbeda atas kekuatan bangunan.
Pasar Besar Kota Malang telah mengalami beberapa kali bencana kebakaran. Pada 2016, merupakan kebakaran terparah yang menyebabkan hampir seluruh bagian pasar terbakar dan menyebabkan lumpuhnya kegiatan perdagangan di pasar tersebut.
Baca juga: Wali Kota: Malang zero pasien corona
Kemudian, pada 2017, Pasar Besar Kota Malang juga mengalami kejadian kebakaran di lantai tiga. Terakhir, kejadian serupa juga terjadi pada 2018. Rentetan kejadian bencana kebakaran tersebut, membuat pasar terbesar di Kota Malang itu tidak bisa berfungsi optimal hingga saat ini.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020