• Beranda
  • Berita
  • Ada corona, pergerakan di Soetta masih 200.000 penumpang

Ada corona, pergerakan di Soetta masih 200.000 penumpang

4 Maret 2020 19:16 WIB
Ada corona,  pergerakan di Soetta masih 200.000 penumpang
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin pada Acara BUMN Performane Excellence Award 2020 di Jakarta, Rabu. (Mentari Dwi Gayati)

penghentian sementara penerbangan dari dan menuju China sejak 5 Februari lalu, serta penundaan penerbangan dari dan menuju Jeddah serta Madinnah sejak 27 Februari 2020, tidak membuat jumlah wisatawan menurun secara signifikan.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin menjelaskan bahwa pergerakan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, masih berskala besar mencapai 200.000 penumpang per hari, meskipun terjadi eskalasi penyebaran virus corona (Covid-19) di sejumlah negara.

"Iya sih menurun, tapi skalanya masih dalam ratusan ribu, pergi dan terbang. Di Soekarno-Hatta, setiap hari ada 200.000 pergi dan datang," kata Awaluddin saat ditemui pada Acara BUMN Performane Excellence Award 2020 di Jakarta, Rabu.

Menurut Awaluddin, penghentian sementara penerbangan dari dan menuju China sejak 5 Februari lalu, serta penundaan penerbangan dari dan menuju Jeddah serta Madinnah sejak 27 Februari 2020, tidak membuat jumlah wisatawan menurun secara signifikan.

"Jadi kalau cuma China ditutup, umrah yang mungkin ditunda, itu masih di atas seratusan ribu, baik penerbangan internasional maupun domestik. Ini masih jadi fokus yang kami kawal dengan baik," kata dia.

Baca juga: Angkasa Pura II perketat pengawasan penumpang dari empat negara

Badan Pusat Statistik (BPS) melansir bahwa wabah Covid-19 atau virus corona sejak minggu terakhir Januari 2020, mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) asal China ke Indonesia.

Sebelumnya, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti memaparkan, pada Januari 2020 kunjungan wisman asal China mengalami kenaikan 1,4 persen jika dibandingkan Januari 2019.

Namun, kenaikan tersebut jauh lebih rendah dibanding kenaikan pada Januari 2019 yang sebesar 73,01 persen jika dibandingkan Januari 2018.

"Ini karena ada dua hal, yaitu Imlek dan Covid-19. Tetap terjadi kenaikan karena ada Imlek, namun naiknya jauh lebih rendah dibandingkan tahun lalu karena ada Covid-19," kata Yunita.

Baca juga: Empat WNI kru Diamond Princess dinyatakan sembuh dari corona

Jumlah kunjungan wisman China pada Januari 2020 sebanyak 181.300 kunjungan.

Yunita juga memaparkan, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada Januari 2020 mencapai 1,27 juta kunjungan, mengalami kenaikan sebesar 5,85 persen dibanding jumlah kunjungan wisman pada Januari 2019 yang berjumlah 1,20 juta kunjungan.
 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020