Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Pimpinan Cabang Kota Yogyakarta meminta para apoteker di Kota Yogyakarta membatasi penjualan masker menyusul kelangkaan persediaan masker di beberapa apotek di wilayah itu.saat ini masker masih ada di sejumlah apotek, kendati stoknya telah menipis.
"Dalam hal penjualan agar dibatasi, tidak dijual dalam bentuk boks karena memang dari distributor sendiri sudah langka," kata Ketua IAI Pimpinan Cabang Kota Yogyakarta, Kuswardani Dwi Atmini di Yogyakarta, Rabu.
Menurut Kuswardani, saat ini masker masih ada di sejumlah apotek, kendati stoknya telah menipis. Selain itu, harga jual juga telah melambung jauh dari harga normal karena pihak distributor sudah mematok dengan harga yang tinggi.
Baca juga: Erick Thohir: RI akan beli bahan baku masker dari Eropa, ini sebabnya
Ia mencontohkan, untuk masker standar rata-rata dari pihak tengkulak menjual dengan harga Rp250 ribu hingga Rp300 ribu per boks yang berisi 50 masker. Padahal sebelum isu Covid-19 merebak tengkulak hanya memasang harga Rp20 ribu hingga Rp30 ribu per boks.
"Apotek menjual dengan harga kulakan. Kami belum bisa jual dengan harga yang wajar jika di pasaran harga kulakannya masih melambung tinggi," kata dia.
Oleh sebab itu, dengan terkonfirmasinya dua positif COVID-19, ia mengimbau masyarakat tidak perlu panik dengan memborong masker karena hal itu dapat memicu harga tak kunjung normal kembali.
Jika kondisi badan sehat, menurut dia, tidak perlu menggunakan masker.
"Cukup menjaga daya tahan tubuh dengan vitamin. Jadi sosialisasi terkait virus COVID-19 perlu dilakukan ke masyarakat, baik pencegahan, penanganannya," kata dia.
Salah seorang penjaga apotek dan alat kesehatan "Sumber" di Jalan Prof Yohanes Yogyakarta, Ayu mengatakan sejak muncul berita dua WNI positif COVID-19, pembeli yang mencari masker, anti septik gel dan alkohol membludak sehingga diberlakukan pembatasan penjualan.
Baca juga: Ombudsman terima laporan apotek BUMN jual masker dengan harga tinggi
Menurut dia, untuk masker dibatasi maksimal pembelian 4 bungkus per orang yang dijual dengan harga Rp40.000 per bungkus. Masing-masing bungkus berisi 5 masker.
"Kami tidak bisa menerima pembelian jumlah banyak dan kami lakukan pembatasan dalam jumlah pembelian untuk menghindari oknum yang melakukan penimbunan dan memang stok di sini juga terbatas," kata dia.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020