Otoritas Prancis meminta mereka yang hadir dalam perayaan Pra-Paskah di Prancis timur bulan lalu agar membatasi kontak sosial setelah 10 infeksi baru virus corona yang terkonfirmasi terlacak sampai di acara tersebut.Rantai kontaminasi jelas bermula dari pertemuan Minggu Pra-Paskah 'Porte Ouverte Chretienne' ... kami memperkirakan kasus lainnya dalam beberapa jam mendatang
Christophe Lannelongue, kepala dinas kesehatan Prancis timur, pada Rabu mengatakan bahwa dia memperkirakan lebih banyak kasus COVID-19 terkonfirmasi muncul di kawasan itu menyusul penemuan 10 kasus di dua keluarga, yang semuanya terkait dengan kebaktian gereja yang diikuti oleh 2.000 peserta.
"Rantai kontaminasi jelas bermula dari pertemuan Minggu Pra-Paskah 'Porte Ouverte Chretienne' ... kami memperkirakan kasus lainnya dalam beberapa jam mendatang," kata Lannelongue.
Pejabat kesehatan sedang berupaya melacak seluruh orang yang menghadiri perayaan tersebut, namun kepala daerah setempat Laurent Touvet mengatakan hal ini akan sulit sebab acara itu terbuka untuk umum dan tidak memiliki daftar hadir.
Lannelongue meminta mereka yang menghadiri acara tersebut untuk mengarantina diri dan melaporkan kepada otoritas medis jika menunjukkan gejala infeksi virus corona.
Otoritas wilayah itu juga menutup dua sekolah, tempat anak dari keluarga terinfeksi mengikuti pelajaran, dan satu sekolah lagi yang berdekatan dengan gereja injili, tempat infeksi berasal.
Sumber: Reuters
Baca juga: Paris batalkan pameran buku akibat wabah corona
Baca juga: Menkes baru Prancis: "risiko masuk akal" corona jadi wabah
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020