Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Royke Tumilaar menyebutkan potensi restrukturisasi kredit masih kecil meskipun telah ada wabah Virus Corona atau COVID-19 yang mulai masuk ke Indonesia.Sektornya kalau kami lihat atau yang bisa kami baca pariwisata sama perhotelan
Royke mengatakan hal tersebut masih dapat dikendalikan karena hingga saat ini Bank Mandiri belum menerima adanya laporan dari perbankan lain yang ingin mengajukan restrukturisasi kredit.
"Masih kecil lah (potensi restrukturisasi). Sektornya kalau kami lihat atau yang bisa kami baca pariwisata sama perhotelan,” katanya di Gedung OJK, Jakarta, Kamis.
Tak hanya itu, Royke menyatakan kredit yang diberikan oleh Bank Mandiri kepada sektor pariwisata juga tidak banyak, yakni untuk perhotelan hanya kurang dari 3 persen.
"Mandiri kan enggak banyak di sektor itu karena untuk hotel kita kurang dari 3 persen,” ujarnya.
Baca juga: Perbankan siapkan antisipasi kredit macet naik, imbas Virus Corona
Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan kelonggaran bagi korporasi untuk melakukan restrukturisasi pinjamannya di bank tanpa harus berada di level kolektibilitas 3 (Kol-3) untuk memitigasi dampak virus corona.
Dewan Komisioner Pengawas Perbankan OJK Heru Kristyana mengatakan untuk kreditur dengan nilai pinjaman di atas Rp10 miliar maka pihaknya memberikan relaksasi mengenai restrukturisasi kreditnya.
“Untuk di atas Rp10 miliar kita berikan relaksasi mengenai restrukturisasi kreditnya jadi bank enggak menunggu macet dulu,” katanya.
Baca juga: OJK akan perlonggar kolektabilitas debitur terdampak Virus Corona
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020