Menteri Olimpiade Jepang Seiko Hashimoto pada Kamis mengisyaratkan bahwa ajang olahraga musim panas itu akan tetap berlangsung sesuai jadwal pada Juli, kendati wabah virus corona meluas ke beberapa wilayah baru di negara itu.Berdasarkan kenyataan bahwa IOC tidak pernah menyebut-nyebut soal pembatalan atau penundaan Olimpiade Tokyo dalam pertemuannya kemarin, saya memperkirakan tidak akan ada pemberitahuan pembatalan atau semacamnya,
Hashimoto mengeluarkan pernyataan itu pada hari yang sama Jepang melaporkan peningkatan terbanyak kasus baru COVID-19 dalam satu hari.
Stasiun penyiaran NHK melaporkan pengidap di seluruh Jepang dipastikan sudah bertambah menjadi 1.036 orang hingga Kamis pagi. Jumlah itu merupakan peningkatan sebanyak 36 pasien baru dibandingkan sehari sebelumnya.
Sementara rencana jadwal penyelenggaraan Olimpiade tidak berubah, kunjungan kenegaraan Presiden China Xi Jinping ke Jepang sudah ditunda berdasarkan keputusan yang diambil oleh Tokyo maupun Beijing.
Sang menteri Olimpiade awal pekan ini memicu perdebatan setelah mengatakan kontrak dengan Komite Olimpiade Internasional (IOC) "dapat diartikan sebagai izin melakukan penundaan" dalam kalender 2020.
"Berdasarkan kenyataan bahwa IOC tidak pernah menyebut-nyebut soal pembatalan atau penundaan Olimpiade Tokyo dalam pertemuannya kemarin, saya memperkirakan tidak akan ada pemberitahuan pembatalan atau semacamnya," kata Hashimoto kepada parlemen.
Gubernur Tokyo Yuriko Koike mengatakan melalui pernyataan bahwa pemerintah metropolitan sedang berkoordinasi dengan dengan IOC dan penyelenggara "untuk memastikan Olimpiade berlangsung secara aman ."
Prefektur Shiga di Jepang barat melaporkan pengidap virus pertama pada Kamis, sehari setelah pengumuman muncul soal kasus pertama di prefektur selatan, Miyazaki.
NHK juga melaporkan beberapa pasien baru COVID-19 di Kyoto, Sapporo dan Niigata.
Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga mengatakan Jepang dan China akan mengatur waktu yang lebih baik bagi kunjungan Xi. Kedua negara setuju untuk saat ini memusatkan perhatian pada upaya menangani virus corona.
Jepang berencana menerapkan karantina dua minggu terhadap semua pengunjung dari China dan Korea Selatan, menurut laporan surat kabar Yomiuri.
Sumber: Reuters
Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020