"Dalam kasus COVID-19 (corona), PMI akan menjadi salah satu corong untuk memberikan edukasi dan informasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti cuci tangan dengan sabun dan etika batuk kepada masyarakat untuk kesiapsiagaan masyarakat menghadapi penyakit ini,” kata Ketua Umum PMI Jusuf Kalla dalam rapat koordinasi di Markas Pusat PMI di Jakarta, Kamis.
Rapat koordinasi kesiapsiagaan virus corona atau COVID-19 itu dihadiri dari perwakilan PMI Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara, demikian rilis yang dikeluarkan oleh PMI.
Kesepuluh daerah itu dianggap rawan penularan penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut, karena frekuensi kedatangan pengunjung dari dalam dan luar negeri.
Karena itu Ketum PMI Jusuf Kalla meminta agar semua perwakilan PMI dari 10 daerah tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan perihal COVID-19.
Baca juga: Dokter: Ajarkan cara cuci tangan ketimbang wajibkan siswa bermasker
PMI, kata wakil presiden Indonesia ke-10 dan ke-12 itu, telah membuka layanan hotline untuk membantu masyarakat untuk edukasi dan promosi kesehatan kepada masyarakat terkait COVID-19 dengan nomor 021-7992325 Ext. 411 atau 021-7992322.
Baca juga: IDI: Masker untuk orang sakit, orang sehat cuci tangan
Selain memberikan pengarahan, dalam rapat tersebut juga hadir spesialis paru dari RS PMI Bogor yang menjelaskan secara rinci perihal COVID-19 dan pencegahannya yang sederhana, seperti mencuci tangan.
Baca juga: Cuci tangan, hal sepele untuk cegah virus corona
Dalam pertemuan itu para personel PMI dari berbagi provinsi juga dipersiapkan untuk melakukan pelatihan dalam bidang layanan ambulans, psikososial, dan perawatan keluarga.
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020