"Jika masuk dalam kebutuhan untuk observasi suspect (terduga) pasien dalam pengawasan maka butuh ruangan tekanan negatif. Kita sendiri memiliki 16 ruangan dari seluruh 65 rumah sakit, itu kita sudah siap," kata Direktur Utama Pertamedika IHC Dr.dr. Fathema Djan Rachmat di Jakarta, Jumat.
Beberapa rumah sakit dalam jaringan Pertamedika IHC juga sudah mempersiapkan penambahan kapasitas ruangan isolasi tekanan negatif agar bisa menangani lebih banyak kasus penyakit menular seperti COVID-19.
"Kita juga sedang mempersiapkan proposal apabila dibutuhkan pembangunan ruang tekanan negatif di lapangan, yang apabila dibutuhkan proposalnya sudah siap sehingga jika memang diperlukan kita bisa membangun rumah sakit lapangan yang dilengkapi dengan ruangan tersebut. Kita sudah bersiap sampai sejauh itu," kata Fathema.
Selain menyiapkan fasilitas memadai, Pertamedika IHC juga menyiapkan Tim Siaga COVID-19 dan prosedur operasi standar untuk menangani pasien dengan kategori dalam pemantauan dan pengawasan terkait penularan virus corona.
Di samping itu, dalam upaya mendukung pencegahan penularan virus corona, BUMN sektor farmasi seperti Bio Farma memulai penelitian untuk menemukan vaksin corona, BUMN sektor gerbang seperti Angkasa Pura I dan II menyediakan area parkir terisolasi bagi pesawat-pesawat yang tiba dari negara-negara tempat wabah corona, dan BUMN sektor transportasi seperti PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah mengaktifkan kereta klinik dan kereta inspeksi di sejumlah rute.
Baca juga:
Kasus COVID-19 masih bertambah, lima negara laporkan kasus pertama
Pertamedika IHC memulai inovasi untuk sistem pelacakan cepat COVID-19
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020