• Beranda
  • Berita
  • Wapres merendah saat terima gelar Bapak Ekonomi Syariah Indonesia

Wapres merendah saat terima gelar Bapak Ekonomi Syariah Indonesia

6 Maret 2020 13:06 WIB
Wapres merendah saat terima gelar Bapak Ekonomi Syariah Indonesia
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin (kiri) menerima gelar kehormatan Bapak Ekonomi Syariah Indonesia yang diberikan oleh Rektor UIN Suska Riau Prof. DR. Ahmad Mujahiddin, di Pekanbaru, Jumat (6/3/2020). ANTARA/FB Anggoro/pri.

ebenarnya dalam proses perkembangan kemajuan ekonomi syariah saya hanya merupakan bagian, saya hanya baut, sekrup dari proses pengembangan itu

Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menerima penghargaan gelar kehormatan sebagai "Bapak Ekonomi Syariah Indonesia" dari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau, di Kota Pekanbaru, Jumat.

Pemberian gelar kepada Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin berlangsung di aula Rektorat UIN Suska Riau oleh Rektor UIN Suska, Prof DR Ahmad Mujahiddin. Anugerah tersebut berdasarkan Surat Keputusan Rektor UIN Suska Riau No. 0793/R/2020.

Dengan mengenakan jas dan kopiah hitam, Wapres Ma'ruf Amin mengucapkan terima kasih atas pemberian gelar tersebut. KH Ma'ruf Amin, bahkan merendah dan menyebut dirinya hanya sebagai bagian kecil dari terbentuknya sistem ekonomi syariah di Indonesia.

"Sebenarnya dalam proses perkembangan kemajuan ekonomi syariah saya hanya merupakan bagian, saya hanya baut, sekrup dari proses pengembangan itu. Karena itu, saya anggap pemberian gelar ini adalah suatu penghormatan yang luar biasa pada saya," kata Wapres KH Ma'ruf Amin dalam pidatonya.

Ia mengatakan ekonomi syariah kini sudah diakui sebagai sistem ekonomi nasional. Regulasi untuk pengembangan ekonomi syariah juga sudah ada mulai dari sektor perbankan, asuransi, hingga pasar modal.

"Sistem ekonomi kita anut dual ekonomi, sistem syariah dan konvensional, karena kita tak bisa memaksakan, karena sistem demokrasi kita tak bisa memaksakan," kata Wapres.

Baca juga: Wapres: Ekonomi syariah dan konvensional harus berjalan beriringan

Ia mengatakan kita harus berikan keunggulan ekonomi syariah ini tanpa memaksakannya. Pemerintah punya tanggung jawab untuk pengembangan dan harmonisasi dua sistem tersebut. Karena itu, pemerintah memperkuat Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS).

"Pada Februari lalu baru saja direvisi yang tadinya KNKS jadi Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah, kalau disingkat KNEKS. Ketuanya presiden, ketua hariannya wapres, sekretaris menteri keuangan dan anggotanya menteri-menteri terkait tak hanya menteri keuangan tapi juga sektor jasa dan sektor riil, karena ingin kembangkan syariah tak hanya perbankan," ujar Wapres.

Ada empat sasaran yang jadi fokus KNEKS, yaitu industri halal, industri keuangan, dana-dana sosial seperti zakat serta wakaf, dan bisnis syariahnya.

Rektor UIN Suska Prof DR. Ahmad Mujahiddin menjelaskan anugerah Bapak Ekonomi Syariah Indonesia kepada Wapres murni diberikan karena peran Ma'ruf Amin selama ini.

"Dalam pandangan kami, KH Ma'ruf Amin punya kiprah, peran dan karya dalam pengembangan ekonomi syariah. Maka, izinkan kami UIN Suska Riau berikan penghargaan kepada bapak," katanya.

Baca juga: Pemerintah luncurkan pengembangan ekonomi syariah berbasis pesantren


Pewarta: FB Anggoro
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020