"Kelompok Wanita Tani merupakan salah satu kelompok yang memiliki kekuatan dan menjadi tombak pembangunan pertanian di level keluarga, sehingga penting untuk dikembangkan dan diperhatikan dari segala lini, " ujar Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Siti Munifah, di Lampung Tengah, Jumat.
Menurutnya, pengembangan dan pemberdayaan Kelompok Wanita Tani harus dilakukan dari tingkat kementerian hingga desa.
"Kami selalu membina Kelompok Wanita Tani melalui berbagai kegiatan pelatihan, salah satunya melalui penyuluh yang tersebar di berbagai desa, dan melalui pelaksanaan beragam program, sebab melalui Kelompok Wanita Tani secara tidak langsung dapat membantu perekonomian keluarga, " katanya.
Ia mengatakan, dengan aktifnya Kelompok Wanita Tani, selain dapat membantu perekonomian juga dapat melestarikan lingkungan dan menjadi sarana edukasi bagi masyarakat melalui beragam inovasi.
"Kelompok Wanita Tani memiliki banyak inovasi seperti halnya di Desa Liman Benawi yang mengembangkan tanaman organik bebas pestisida, melalui pengembangan tersebut kebun tanaman dapat digunakan sebagai sarana edukasi, dan tempat wisata, serta kami akan membantu akses untuk mendapatkan sertifikasi organik bagi tanaman yang dikembangkan, " katanya.
Hal serupa juga dikatakan oleh Kepala KWT Desa Liman Benawi, Kecamatan Trimurjo, Lampung Tengah.
"Kelompok Wanita Tani desa Liman Benawi telah berdiri selama tujuh tahun, dan banyak inovasi seperti pengembangan tanaman organik, membuat tanaman vertikultur, serta membuat kuliner olahan contohnya jus pokcoy, " kata Ketua Kelompok Wanita Tani Desa Liman Benawi, Widarmi.
Ia mengatakan, dengan terbentuknya Kelompok Wanita Tani masyarakat dapat membantu perekonomian serta mengedukasi generasi muda terutama wanita salah satunya melalui pembentukan desa wisata.
Baca juga: DPRD Kulon Progo minta dinas pertanian dampingi kelompok wanita tani
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020