"Hasil swab yang dikarantina sudah, yaitu negatif sebanyak 14 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi di Batam, Jumat.
Baca juga: Kondisi kesehatan warga Batam yang diisolasi membaik
Sebanyak 14 orang ini, adalah yang pernah melakukan kontak dekat primer dan sekunder dengan warga negara Singapura positif COVID-19.
Dari 14 orang itu, dua orang melakukan kontak dekat primer, yaitu sopir dan asisten rumah tangganya.
Seorang supir kemudian melakukan kontak dekat dengan istri dan dua anaknya (kontak sekunder). Dan keempatnya dikarantina di sebuah rumah.
Lalu ART melakukan kontak dekat dengan 9 orang anggota keluarganya, dan semuanya dikarantina di asrama haji Batam.
Baca juga: Pemkot Batam sosialisasi COVID-19 pada warga Pulau Galang
Meski sudah dinyatakan negatif, namun semuanya tetap harus menjalani karantina selama masa inkubasi virus, yaitu 14 hari sejak kontak terakhir dengan WN Singapura positif COVID-19.
Karena kontak terakhir mereka pada 23 Februari 2020, maka semuanya harus dikarantina hingga 8 Maret 2019.
Sementara itu, 6 orang warga Kota Batam yang dirawat di ruang isolasi sejumlah rumah sakit, dalam kondisi membaik.
"Mereka sehat-sehat saja," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi di Batam, Jumat.
Keenamnya harus mendapatkan perawatan di ruang isolasi karena memiliki gejala virus corona.
Seluruh pasien telah melakukan pemeriksaan COVID-19, namun hasilnya belum ke luar.
Baca juga: 9 warga Kepri diisolasi terkait Covid-19
Baca juga: Sejarah bekas kamp Vietnam, lokasi rumah sakit pasien Covid-19
Baca juga: Kondisi rumah sakit ex-Camp Vietnam rusak berat
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020