Jumlah kematian tidak berubah yakni 44 dari Jumat malam, tambahnya.
Jumlah penyakit menular tersebut melonjak di Korea Selatan sejak pertengahan Februari, ketika seorang perempuan berusia 61 tahun yang dikenal "Pasien 31" terbukti positif corona usai menghadiri layanan keagamaan di cabang Shincheonji Church of Jesus di kota Daegu.
Virus corona, yang berasal dari China, telah menyebar ke lebih dari 90 negara dan menginfeksi lebih dari 100.000 orang serta menelan lebih dari 3.400 korban jiwa di seluruh dunia.
Korea Selatan memiliki penghitungan nasional tertinggi untuk kasus terkonfirmasi di luar China, mendorong hampir 100 negara memberlakukan pembatasan kedatangan wisatawan asal Korea Selatan.
Korsel, Jumat, mengatakan akan menangguhkan visa dan kelonggaran visa untuk Jepang sebagai aksi balasan terhadap pembatasan perjalanan oleh Tokyo terhadap Korsel, saat kekhawatiran akan virus corona memicu pertikaian antar tetangga tersebut.
Dr. Mike Ryan, pakar kedaruratan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada Jumat mengatakan saat konferensi pers di Jenewa bahwa baik Jepang dan Korea Selatan harus fokus pada penanganan epidemi dan keselamatan nyawa, "bukan pada konflik politik atas pembatasan perjalanan."
Pada Jumat, WHO mengatakan seluruh negara harus menjadikan penanggulangan wabah virus corona sebagai prioritas utama mereka.
Sumber: Reuters
Baca juga: Korsel umumkan "zona perawatan khusus" baru tangani corona
Baca juga: Jepang dan Korsel bertikai soal larangan masuk terkait corona
Baca juga: Warga Kudus usai pulang dari Korea dirawat di ruang isolasi
Dua orang lagi dinyatakan positif virus corona
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020