Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menjalin kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dalam rangka Kuliah Kerja Nyata Tematik untuk Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).Kementerian PUPR menginginkan ada keterlibatan perguruan tinggi untuk ikut mengawal program perumahan untuk masyarakat.
"Kementerian PUPR menginginkan ada keterlibatan perguruan tinggi untuk ikut mengawal program perumahan untuk masyarakat," kata Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Khalawi menerangkan, pelaksanaan KKN Tematik perumahan merupakan salah satu bentuk kerja sama yang disepakati Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR dan UGM.
Selain itu, ujar dia, ada juga program magang mahasiswa serta kerja sama dalam program penelitian dan pengembangan.
Baca juga: Masyarakat diharapkan aktif lapor untuk ikut program bedah rumah
Kerja sama KKN Tematik untuk program BSPS, imbuhnya, sudah dimulai pada tahun lalu dengan pelaksanaan "pilot project" atau proyek rintisan yang kegiatannya diselenggarakan di wilayah Kedungsari, Pengasih, Kulon Progo.
Setidaknya ada 50 mahasiswa yang ikut membantu proses pembangunan rumah penerima manfaat program bedah rumah.
"Mahasiswa harus ikut berperan aktif dalam program perumahan. Dari Program BSPS ini mereka dapat ikut membantu masyarakat dalam mewujudkan rumah yang layak huni," jelasnya.
Khalawi mengutarakan harapannya agar pada tahun ini, UGM dapat menerjunkan sekitar 1.000 mahasiswa untuk bisa mengikuti kegiatan KKN Tematik bidang perumahan mulai April 2020 mendatang.
Sebagai informasi, Kementerian PUPR dalam pelaksanaan Program Sejuta Rumah memiliki berbagai macam program seperti pembangunan rumah susun, rumah khusus bantuan prasarana sarana utilitas (PSU) perumahan dan penyaluran BSPS atau bedah rumah.
Dalam Program BSPS ini Kementerian PUPR menyalurkan bantuan berupa dana pembangunan Rp17,5 juta untuk peningkatan kualitas rumah dan Rp35 juta untuk pembangunan rumah baru.
Dana Program BSPS tersebut disalurkan melalui perbankan dan diterima oleh masyarakat dalam bentuk bahan material bangunan dan upah tukang.
Baca juga: Tim UGM: Kapasitas Indonesia deteksi COVID-19 terbukti
Guna melakukan verifikasi terhadap calon penerima bantuan dan penetapan lokasi bedah rumah, Kementerian PUPR juga menugaskan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) serta mendampingi masyarakat dalam pembangunan rumahnya.
Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Kerja Sama UGM Sugeng Sapto Suryono mengatakan, UGM siap membantu Kementerian PUPR untuk pendampingan mahasiswa dalam program BSPS.
Ia menilai bahwa KKN Tematik akan lebih memberi manfaat bagi mahasiswa untuk belajar bagaimana membantu masyarakat kurang mampu untuk meningkatkan kualitas rumahnua.
"Kami siap menerjunkan mahasiswa akan untuk ikut serta dalam kegiatan pendampingan seperti melakukan verifikasi masyarakat kurang mampu yang layak mendapatkan bantuan bedah rumah dan mengoptimalkan bantuan stimulan yang diberikan. Kami juga siap membantu membuat desain rumah layak huni yang akan dibangun sehingga ada ciri khas daerahnya," katanya.
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020