"Tidak benar berita yang menyatakan adanya aparat keamanan baik anggota Polri maupun TNI yang meninggal dalam kontak tembak di Tembagapura," kata Kamal di Jayapura, Minggu.
Baca juga: Diteror KKB, 800 warga dievakuasi Polri dari pegunungan Timika
Ia mengatakan, dari laporan yang diterima Sabtu (7/3), KKB melalui Komandan Operasi Nasional TPNPB OPM Lekagak Talenggeng menyatakan telah menewaskan pasukan keamanan Indonesia sebanyak 17 orang.
Selain itu, Lekagak Talenggeng juga mengatakan bahwa ada ratusan warga Tembagapura mengungsi ke Timika akibat kontak tembak antara TNI-Polri dengan pasukan TPNPB-OPM.
"Pernyataan Lekagak Talenggeng itu tidak benar. Memang ada anggota Brimob yang meninggal yakni Bharatu Doni Priyanto saat kontak tembak dengan KKB di Kali Kabur, Arwanop, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Jumat (28/2)," katanya.
Baca juga: Kapolda Papua: Warga Utikini diungsikan ke Timika karena takut KKB
Terkait mengungsinya ratusan warga yang sebelumnya bermukim di empat kampung di Tembagapura, Kamal membenarkan dan itu dilakukan karena ketakutan warga sehingga minta aparat keamanan memfasilitasi dan mengungsikan ke Timika.
"Sekitar 900 orang sudah mengungsi ke Timika dan mereka diangkut menggunakan bus milik PT. Freeport," kata Kamal.
Ia mengatakan aparat keamanan akan melakukan penegakan hukum terkait aksi penyerangan yang dilakukan KKB di sekitar Tembagapura.
Baca juga: Kapolda Papua: Situasi kamtibmas di Tembagapura relatif aman
"Penegakan hukum dilakukan terhadap KKB yang melakukan penyerangan kepada aparat keamanan dan warga sipil," kata Kombes Kamal.
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020