Menurut Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS), rudal itu dilepaskan dari kota pesisir Sondok, di mana terdapat lapangan udara militer dan Korut menembakkan misilnya dari daerah itu tahun lalu.
Korut melepaskan dua rudal jarak dekat di lepas pantai timur ke perairan pada 2 Maret setelah tiga bulan vakum. Peluncuran itu, yang menurut pejabat sebagai latihan militer rutin, diawasi langsung oleh Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Inggris, Jerman, Prancis, Estonia serta Belgia membawa peluncuran rudal terbaru Korut ke Dewan Keamanan PBB pada Kamis. Mereka menyebut peluncuran tersebut sebagai tindakan provokatif yang melanggar resolusi PBB.
Saudara perempuan pemimpin Korut mengatakan latihan baru-baru ini bukan berarti untuk mengancam siapa pun, demikian pernyataan yang dirilis oleh Kantor Berita KCNA pekan lalu.
Sumber: Reuters
Baca juga: Korut ancam tembak pendatang, China larang warga dekati perbatasan
Baca juga: Korut luncurkan dua rudal ke laut timur, China ajak dialog
Baca juga: Korsel: Korut tetap terbuka untuk berdialog dengan AS
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020