• Beranda
  • Berita
  • Jubir Yurianto: Kondisi kasus 1-4 COVID-19 bagus

Jubir Yurianto: Kondisi kasus 1-4 COVID-19 bagus

9 Maret 2020 11:47 WIB
Jubir Yurianto: Kondisi kasus 1-4 COVID-19 bagus
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona atau COVID-19 Achmad Yurianto berbicara kepada media usai dilantik sebagai Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) yang baru, di Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jakarta, Senin (9/3/2020). ANTARA/Katriana/pri.

sudah diintervensi pakai obat. Jadi panasnya 37 derajat celcius

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona atau COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan kondisi empat dari enam orang yang positif terinfeksi SARS-COV-2, penyebab penyakit COVID-19, cukup bagus atau dalam keadaan baik-baik saja.

"Kemarin saya rilis 1, 2, 3 dan 4 bagus ya," kata dr. Achmad Yurianto, usai pelantikannya sebagai Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) yang baru, di Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jakarta, Senin.

Ia mengatakan dirinya berharap pada pekan ini keempat orang yang disebut sebagai empat kasus pertama COVID-19 dapat dipulangkan setelah menjalani beberapa kali pemeriksaan dan dua kali hasil negatif.

Baca juga: Pemerintah pastikan seluruh puskesmas mampu deteksi dini COVID-19

Baca juga: Perawatan empat positif COVID-19 tak gunakan alat bantu apapun


"Karena sudah enggak ada lagi keluhan. Prinsipnya dua kali negatif pulang," katanya.

Sementara itu, pasien pada dua kasus terakhir, yaitu kasus lima dan enam, katanya, masih mengalami demam sekitar 37 derajat Celsius.

"Dua terakhir masih ada demam, tetapi enggak tinggi demamnya karena sudah diintervensi pakai obat. Jadi panasnya 37 derajat celcius," katanya.

Kemudian, terkait pemeriksaan lanjutan terhadap kasus pertama dan kedua, Yurianto mengatakan keduanya masih positif pada hari kelima pemeriksaan.

Untuk itu, ia berharap pada hari ketujuh dapat diperoleh hasil negatif COVID-19 untuk keduanya.

Namun demikian, ia mengaku bahwa mengubah status kondisi dari positif menjadi negatif tidaklah mudah.

Perubahan kondisi menjadi lebih baik, katanya, tergantung pada imunitas tubuh orang tersebut. Selain itu, tekanan atau stres akibat pemberitaan juga menjadi faktor lain yang turut memengaruhi imunitas tubuh.

"Ini akan memperlama prosesnya," katanya. Untuk itu, ia mengatakan keenam pasien tersebut masih dalam perawatan dan akan melakukan sejumlah pemeriksaan dan pengobatan lanjutam hingga dinyatakan negatif dan dapat dipulangkan.

Baca juga: RSUP Sardjito rawat satu pasien asal Jepang di ruang isolasi

Pewarta: Katriana
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020