"Harimau yang masuk perangkap tersebut masih anakan, berusia antara 14 hingga 16 bulan. Harimau rencananya dilepasliarkan ke Taman Nasional Gunung Leuser," kata Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto di Banda Aceh, Senin.
Sebelumnya, seekor harimau sumatra (panthera tigris sumatrae) masuk perangkap BKSDA di Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam. Pemasangan perangkap tersebut sebagai upaya penyelamatan karena satwa dilindungi itu meresahkan masyarakat setempat.
Baca juga: Seekor harimau sumatra masuk perangkap BKSDA di Aceh
Baca juga: BBKSDA Riau pasang kamera jebak di pelintasan harimau sumatera
Agus Arianto menyebutkan hasil pemeriksaan tim dokter, harimau tersebut diketahui berjenis kelamin betina. Berat badan mencapai 40 kilogram. Secara umum kondisi harimau tersebut sehat.
Selain anak harimau tersebut, tim BKSDA Aceh bersama mitra, TNI/Polri, dan masyarakat setempat terus berupaya menyelamatkan seekor harimau lainnya, yang diperkirakan merupakan induk harimau yang masuk perangkap tersebut.
"Sebagai upaya penyelamatan, tim memasang perangkap. Harimau yang berkeliaran di sekitar Desa Singgersing tersebut menunjukkan luka pada kaki depan," sebut Agus Arianto.
Baca juga: BBKSDA Riau tangani kasus kemunculan harimau liar di perusahaan
Baca juga: Seekor harimau mati kena jerat pemburu di Bengkulu
Menurut Agus Arianto, harimau yang masuk perangkap tersebut belum bisa dilepasliarkan karena menunggu tertangkapnya sang induk. Sebab, anakan harimau itu masih dalam perlindungan induknya.
"Pelepasliaran akan dilakukan bersamaan. Kami berharap induk harimau itu masuk perangkap. Setelah itu, keduanya dilepasliarkan sejauh mungkin dari pemukiman penduduk," kata Agus Arianto.
Baca juga: BBKSDA Riau bersihkan jerat di lokasi konflik manusia dengan harimau
Baca juga: Polda Riau bongkar sindikat perdagangan organ harimau sumatera
Baca juga: BKSDA Sumsel usulkan pembentukan tim penanganan konflik satwa-manusia
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020