"Jadi kita mau men-switch (membalik). Sekarang ini kan trennya egoistik," kata Ketua Muhammadiyah COVID-19 Command Center dr. Corona Rintawan, SpEM, dalam konferensi pers PP Muhammadiyah di Jakarta, Selasa.
Langkah tersebut diupayakan untuk merespons masifnya pembelian masker dalam jumlah banyak sehingga menyebabkan kurangnya persediaan di tengah besarnya kebutuhan terhadap barang tersebut.
"Selama ini kita membeli masker untuk kita pakai. Padahal kita sehat. Kita tidak ada faktor risiko, tapi semua orang beli. Akhirnya yang benar-benar butuh enggak dapat. Jangan-jangan nanti yang benar-benar sakit itu juga enggak kebagian masker," katanya.
Baca juga: Muhammadiyah sadarkan masyarakat melalui Safari COVID-19
Baca juga: Pelajar Muhammadiyah kampanyekan pencegahan COVID-19
Baca juga: Muhammadiyah siapkan rumah sakit tangani virus corona
Padahal, katanya, penggunaan masker yang paling efektif adalah jika digunakan oleh orang-orang yang sakit atau memiliki gejala, bukan digunakan oleh orang-orang yang sehat.
"Yang efektif itu yang pake masker adalah orang yang sakit, bukan orang yang sehat," katanya.
Dengan ajakan berderma tersebut, pasokan masker diyakini akan menjadi lebih stabil. Gerakan tersebut juga memberi kesempatan kepada orang-orang yang mampu atau membeli dalam jumlah banyak untuk memberikannya kepada orang-orang yang benar-benar membutuhkan.
"Jadi Anda beli banyak enggak apa-apa, tapi tujuannya bukan untuk diri sendiri, tapi untuk disumbangkan," katanya.
Oleh karena itu, Muhammadiyah mencoba mengajak masyarakat untuk mulai juga memikirkan kepentingan orang lain yang membutuhkan di atas kepentingan diri sendiri.
"Jadi contohnya ketika saya bawa masker dua, tujuannya bukan untuk saya pakai, tetapi saya akan lihat ketika ada orang batuk, maka saya akan memberikan masker saya ke orang tersebut," katanya.
Langkah tersebut, katanya, akan jauh lebih efektif dalam mencegah kemungkinan penyebaran virus ke orang lain, karena diberikan kepada orang-orang yang benar-benar membutuhkan.*
Baca juga: MUI soroti dampak corona pada sisi ekonomi
Baca juga: Muhammadiyah dorong pemulangan mahasiswa Indonesia di China
Pewarta: Katriana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020