Enam atlet yang akan dikirimkan tersebut terdiri dari tiga putra dan tiga putri. Mereka adalah Rio Waida, Oney Anwar, Ketut Agus, Kailani Kusuma Johnson, Tania Angel Izquierdo, dan Dhea Natasha.
"Masih tersisa lima (slot) yang akan diperebutkan di El Savador bulan Mei. Namanya ISA World Surfing Games yang merupakan kualifikasi olimpik," kata Ketua Umum PSOI Arya Sena Subiakto di Kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa.
Berdasarkan aturan Asosiasi Surfing Indonesia (ISA) soal kualifikasi Olimpiade, hanya ada 20 kuota yang diperebutkan, terdiri dari 20 peselancar putri dan 20 peselancar putra.
Kuota tersebut akan dialokasikan melalui dua jalur. Pertama, peringkat 10 besar dunia World Surf League Championship Tour (WTC). Kedua, melalui babak kualifikasi yang digelar satu kali setiap tahun.
Pada babak kualifikasi tahun lalu, lima kuota diperoleh di ISA World Surfing Games di Miyazaki, Jepang. Sedangkan lima kuota tersisa akan diperebutkan di El Salvador.
Arya berharap peselancar Indonesia bisa memperebutkan setidaknya satu dari lima kuota tersisa menuju Olimpiade 2020. Apalagi kejuaraan di El Salvador merupakan kualifikasi terakhir dan satu-satunya harapan bagi Merah Putih demi tampil di Tokyo.
"Saya tetap yakin atlet-atlet kita seperti Rio Waida sekarang dia ranking 11 kualifikasi dunia. Lalu ada Oney Anwar yang kemarin dapat emas (SEA Games 2019), Ketut Agus dan Dhea Natasha," katanya.
Surfing merupakan salah satu dari lima olahraga baru yang diresmikan Komite Olahraga Internasional (IOC) untuk diperlombakan di Olimpiade. Debutnya akan dimulai di Tokyo tahun ini dengan hanya mempertandingkan kategori shortboards.
Sebelumnya,pemerintah melalui Kemenpora telah menyetujui proposal PSOI untuk dana pelatnas Olimpiade 2020. PSOI mendapat jatah Rp6,1 miliar dari pengajuan Rp9,3 miliar untuk pembinaan bagi sembilan atletnya.
Baca juga: FPTI, PSOI, dan NPC Indonesia teken MoU Pelatnas 2020
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2020