"Adanya desa-desa digital secara tidak langsung akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan sumber daya manusia yang sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo," kata dia melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Kemendes PDTT akan fokus untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan sumber daya manusia.
Untuk merealisasikan dua poin tersebut, salah satu caranya ialah menjadikan desa-desa di Indonesia menjadi desa digital. Dari laporan Bupati Purbalingga,
saat ini kabupaten itu masih berusaha meningkatkan ekonomi dan sumber daya manusia karena sudah ada desanya yang menerapkan desa digital.
Gus Menteri, sapaan akrab Mendes, mengatakan dengan penerapan desa digital diharapkan mampu untuk menurunkan biaya dan meningkatkan pelayanan publik serta taraf hidup masyarakat di desa.
"Desa digital akan memudahkan masyarakat dalam mengurus apa pun," ujar dia.
Sebagai contoh, saat masyarakat mendaftar atau mengurus suatu keperluan menggunakan internet atau dalam jaringan (daring), maka dalam waktu yang sudah ditentukan mereka sudah bisa mengambil keperluannya ke kantor desa tanpa menunggu lagi.
Hal tersebut juga berguna bagi perangkat desa dalam mengalokasikan atau menggunakan Dana Desa yang dikucurkan oleh pemerintah pusat dan daerah. Sebab, anggaran sudah dikelola secara nontunai.
"Kalau semua Dana Desa dikelola dengan cara nontunai, itu sangat meringankan beban kepala desa. Karena jejak digitalnya jelas. Transaksi Dana Desa terrekam dengan jelas," ujarnya.
Dalam implementasinya sebagai desa digital, setidaknya sudah ada enam aplikasi yang digunakan Desa Karanganyar, yaitu Sistem Informasi Desa (SID), website desa dengan domain, Sistem Keuangan Desa (Siskeudes), pemetaan digital, aplikasi Leter C dan aplikasi e-commerce.
Dalam pengelolaan website dan pelayanan informasi, Pemerintah Desa Karanganyar memberdayakan kelompok masyarakat yang ada, yaitu Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Lentera.
Akses internet juga diharapkan dapat mendorong Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam mempromosikan produk-produk lokalnya menggunakan saluran e-commerce atau market place.
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020