Kejutan tersebut bermula pada Hari Perempuan, Minggu (8/3), saat Wu Yu menyampaikan harapannya agar pesepak bola asal Argentina itu sudi kiranya mengirimkan kostum kepada anak semata wayangnya di Hunan.
Tidak hanya kostum, ternyata Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA) juga berjanji akan mengatur anak Wu itu mendapatkan program pelatihan khusus dari pelatih terkemuka asal Spanyol secara cuma-cuma.
"Saya percaya kostum Messi ini akan menyemangati anak saya masuk dalam pelatnas tim remaja," ujarnya saat menuliskan permintaan khusus pada peringatan Hari Perempuan.
Malam harinya, akun resmi Weibo AFA merespons permintaan perawat perempuan tersebut.
"Halo, ini Kantor AFA Cabang China. Setelah mendengar permintaan Anda, kami segera mengirimkan kostum no 10 Messi. Staf kami akan menghubungi Anda dan kami berharap masa depan anak Anda memiliki masa depan yang cerah setelah mengenakan kostum pemain idolanya," demikian pesan tertulis AFA yang viral di China.
Baca juga: Pemain China dikarantina, laga kualifikasi Olimpiade dijadwalkan ulang
Setelah menyelesaikan tugasnya di rumah sakit pada hari berikutnya, Wu mendapatkan kabar baik itu.
"Saya tidak menyangka ini menjadi kenyataan karena sebenarnya saya hanya ingin menyemangati anak saya," ujarnya dengan menambahkan bahwa salah satu alasan bergabung dalam tim penangangan COVID-19 di Wuhan adalah ingin memberikan teladan kepada putranya bahwa tidak ada kesulitan yang dapat menghalangi seseorang untuk mengejar impiannya.
Wu bergabung dengan tim medis di Wuhan sejak 7 Februari 2020 dan ditempatkan di Rumah Sakit Union yang merawat sejumlah pasien kritis COVID-19.
Baca juga: La Liga undang tim kota asal virus corona saksikan langsung El Clasico
Baca juga: La Liga kirim lima ton disinfektan ke Wuhan
Setelah meninggalkan rumahnya di Hunan, putranya yang bernama Lu Shu (8) selalu melihat berita setiap hari karena khawatir dengan keadaan ibunya di tempat isolasi.
"Saya hubungi dia melalui panggilan video setiap saat. Saya percaya dia baik-baik saja dan saya berharap semua kesulitan dapat terselesaikan dengan baik sesuai keinginannya melalui belajar yang rajin dan praktik," tuturnya sebagaimana dikutip China Daily, Rabu.
Lu bergabung dengan klubnya di Hunan sejak masih berusia lima tahun. Saat program pelatihan dihentikan karena wabah virus corona yang telah membunuh ribuan warga China itu, maka Lu berlatih sendiri di rumahnya.
Setelah menyaksikan Piala Dunia 2018 di televisi, Lu menyampaikan keinginannya kepada kedua orang tuanya agar kelak dia bisa menjadi atlet yang penuh disiplin dan bertalenta seperti Messi. Kedua orang tua Lu mendukung cita-cita putranya itu.
Selain kostum Messi, Lu juga menerima kado spesial lainnya dari klubnya, Tengyo Sports. Lu dibebaskan dari biaya pendaftaran dan akan mendapatkan sesi pelatihan yang dipimpin Rodrigo Enrique Azocar Diaz, pelatih berkebangsaan Spanyol yang memiliki sertifikat level A dari UEFA.
Direktur Tengyo Sports, Tan Di, mengatakan anak-anak dari petugas medis akan mendapatkan kelas akhir pekan latihan sepak bola gratis selama satu semester pada 2020.
Selain itu, stadion sepak bola milik Tengyo Sports juga digratiskan bagi semua staf medis sepanjang tahun ini.
"Semua petugas medis telah berdedikasi dan membuat banyak pengorbanan sejak wabah corona berjangkit. Saya berharap dapat menyumbangkan kemampuan dari industri olahraga ini dalam memerangi epidemi," ujarnya.
(T.M038)
Baca juga: Penalti Messi antar Barcelona kembali ke puncak
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2020