"Ya harus (merangkul semua kubu), mungkin tidak sehari atau dua hari. Persaingan tentu meninggalkan luka, perlu waktu untuk pemulihan bersama-sama," kata Zulkifli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan, risiko dalam pelaksanaan demokrasi di PAN memang terjadi pertarungan yang keras dalam pemilihan posisi Ketua Umum hingga berujung terjadinya pelemparan bangku dalam arena Kongres Ke-V PAN.
Namun hal itu menurut dia proses dalam menuju demokrasi yang matang, tidak seperti partai lain yang memiliki pucuk pimpinan dengan mekanisme penunjukan.
"Kami memilih sistem demokratis, memang ada risiko, ada keramaian karena ada pertandingan. Bayangkan saja dulu beda suaranya enam (Zulkifli-Hatta) dan kemarin cukup banyak yaitu 106 suara (Zulkifli-Mulfachri), itu adalah demokrasi yang kami pilih," ujarnya.
Dia mengatakan walaupun ada ekses setelah pertarungan di kongres ke-V, pada waktunya nanti semua kader akan bersatu bersama-sama lagi.
Menurut dia, siapapun kader PAN termasuk kubu Mulfachri Harahap yang ingin masuk kepengurusan partai itu dipersilakan dan harus ada kesediaan.
"Komunikasi jalan terus namun tidak dengan semua, ada satu dan dua (dilakukan komunikasi)," katanya.
Baca juga: PAN terima SK Menkumham terkait kepengurusan 2020-2025
Baca juga: Ketum PAN Zulkifli Hasan temui Presiden di Istana Negara
Baca juga: Ada kejutan pada personalia pengurus DPP PAN
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2020