Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kepala daerah untuk membuka akses sebesar-besarnya bagi kalangan milenial dalam membangun ekonomi kreatif di berbagai bidang.Tidak perlu berpikir besar untuk menggerakkan seluruh potensi ekonomi kreatif se-Jateng, tapi bisa yang kecil-kecil dulu misalnya Kota Lama di Semarang ini,...
"Entah seni, film, kriya dan lainnya itu bisa dibuat. Saya minta kawan-kawan muda ini aktif dan tidak hanya menunggu, nanti kami dorong seluruh kabupaten/kota memberikan ruang pada kawan-kawan ini agar eksis, tidak hanya pada tataran konsep, tapi aksi nyata di lapangan," katanya di Semarang, Rabu.
Hal tersebut disampaikan Ganjar usai Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah Kendal, Demak, Ungaran, Semarang, Purwodadi di Kawasan Kota Lama Semarang.
Pada musrenbangwil tersebut, Ganjar sengaja mengajak perwakilan anak muda untuk berbicara di hadapan bupati/wali kota.
Baca juga: Sumbang Rp1.102 triliun, Kemenperin gencar telurkan industri kreatif
Ganjar melakukan sesuatu di luar kebiasaan itu karena ingin seluruh bupati/wali kota se-Jateng membangun ekonomi kreatif di daerah masing-masing dengan cara menggandeng dan memberikan akses sebesar-besarnya kepada generasi muda.
"Saya sengaja mengundang anak-anak muda dalam gelaran musrenbang ini untuk mendengarkan ide segar mereka. Tadi itu ada usulan bagus, mereka memberikan gambaran yang baru soal industri kreatif. Ini bisa memberikan inspirasi bahwa ada banyak hal yang bisa dikerjakan untuk meningkatkan ekonomi," ujarnya.
Ganjar mengatakan bahwa selama ini dirinya selalu memberikan pembinaan kepada anak muda untuk mengoptimalkan potensi masing-masing, bahkan belum lama ini, dirinya meluncurkan "co-working space" yang digunakan sebagai tempat berlatih para start-up muda di Jateng.
"Tidak perlu berpikir besar untuk menggerakkan seluruh potensi ekonomi kreatif se-Jateng, tapi bisa yang kecil-kecil dulu misalnya Kota Lama di Semarang ini, siapa yang mau mengembangkan ekonomi kreatif di sini kalau bukan anak-anak muda. Nanti kami akan berikan pendampingan dan pembinaan," katanya.
Tidak hanya perkotaan, peran anak muda dalam pengembangan ekonomi kreatif, lanjut Ganjar, juga bisa digalakkan hingga ke tingkat desa.
Sementara itu, Ketua Ekonomi Kreatif (KEK) Jateng, Adin Hysteria yang hadir dalam Musrenbangwil Kedungsepur berpendapat selama ini upaya peningkatan ekonomi di Jateng lebih fokus pada pembangunan pabrik dan industri manufaktur lainnya, sedangkan di sektor industri kreatif, peran pemerintah dirasa belum optimal.
"Padahal, industri kreatif yang banyak digerakkan anak muda, terbukti berhasil menyumbang peningkatan ekonomi sangat besar di Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Industri kreatif diyakini jadi penumpu ekonomi Indonesia masa depan
Menurut Adin, pandangan daerah terhadap industri kreatif masih sebelah mata dan selama ini kalau bicara peningkatan ekonomi, biasanya yang dipikirkan hanya membangun pabrik dan lainnya.
"Padahal, ada potensi besar yang belum digarap, yakni industri kreatif yang kini digemari anak-anak muda saat ini dan ini potensinya sangat bagus apabila digarap dengan benar," katanya.
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020