Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia Rosan Perkasa Roeslani memastikan bahwa kebijakan “lockdown” Italia sejak 10 Maret 2020 untuk karantina terhadap wabah COVID-19 tidak berpengaruh signifikan terhadap investasi di Tanah Air.Jadi dampak investasinya tidak terlalu signifikan karena Italia bukan 10 besar investor kita.
“Italia memang di luar dari 10 negara terbesar investor kita. Jadi dampak investasinya tidak terlalu signifikan karena Italia bukan 10 besar investor kita,” kata Rosan saat jumpa pers terkait isu COVID-19 di Kantor Presiden di Jakarta, Rabu.
Oleh karena itu, para pelaku usaha di Tanah Air kata dia, cenderung tak khawatir dengan kebijakan di negara itu. Berbeda halnya jika itu terjadi pada negara yang selama ini investasinya besar ke Indonesia.
“Mungkin kalau investor di Indonesia, Singapura, China, Korea, Jepang, dan Belanda,” katanya.
Baca juga: Kadin: Stok pangan aman sambut Lebaran, masyarakat tak perlu panik
Ia menambahkan sampai sejauh ini dunia usaha di Indonesia tetap proaktif di tengah masih banyaknya kekhawatiran karena wabah COVID-19. “Tapi dunia usaha dan bisnis tetap jalan,” katanya.
Dunia usaha, kata Rosan, menilai Pemerintah sudah mengantisipasi dengan baik dan melakukan persiapan dengan matang.
“Kalau jumlah (terinfeksi) bertambah ya bertambah tapi bagaimana antisipasi ini dan melakukan perbaikan sehingga mereka ujungnya bisa sembuh, karena kesembuhannya 97 persen. Kita enggak usah panik, yang penting banyak cuci tangan, terbuka, antisipatif tindakannya. Insentif pemerintah sudah jelas,” katanya.
Ia menyarankan semua tetap waspada dan berhati-hati tetapi tidak sampai panik.
Baca juga: 130 investor Belanda bidik peluang investasi di Indonesia
Pewarta: Hanni Sofia, Indra Arief Pribadi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020