PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC dan operator Pelabuhan Rotterdam, Belanda (Port of Rotterdam) menandatangani kesepakatan kerja sama di bidang pengembangan logistik maritim dan infrastruktur.Salah satu fokus kerja sama ini adalah pengembangan Pelabuhan Internasional Kijing di Mempawah, Kalimantan Barat
Dalam penandatangan nota kesepahaman oleh Direktur Utama IPC Arif Suhartono dan Rene Van Der Plaas selaku Direktur Port Rotterdam International, kedua pihak menyusun program pengembangan dan manajemen pelabuhan, digitalisasi pelabuhan, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia selama tiga tahun ke depan.
Baca juga: RI-Belanda genjot kerja sama perdagangan, investasi dan pariwisata
"Salah satu fokus kerja sama ini adalah pengembangan Pelabuhan Internasional Kijing di Mempawah, Kalimantan Barat. Port of Rotterdam akan berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk mengembangkan Terminal Kijing sebagai salah satu dari 7 pelabuhan hub di Indonesia," kata Arif dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Menurut Arif, IPC akan terus mengembangkan kerja sama dengan pelabuhan-pelabuhan besar dunia, untuk memperluas jejaring di kancah global.
"Dengan adanya kerja sama ini tentu ada transfer pengetahuan dan teknologi yang akan meningkatkan kapasitas SDM," ujarnya.
Baca juga: RI sampaikan ke Belanda agar diperlakukan adil dalam perdagangan sawit
Dalam penandatanganan nota kesepahaman itu, turut hadir delegasi utusan Kerajaan Belanda yang dipimpin oleh Menteri Infrastruktur dan Pengelolaan Air Belanda, Cora Van Nieuwenhuizen.
Sebelum penandatanganan berlangsung, Cora mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan menandatangani kerja sama guna meningkatkan kerja sama antara kedua negara.
Pada kesempatan berbeda, PT Pengerukan Indonesia (Rukindo) sebagai anak perusahaan IPC juga menjalin kerja sama dengan PT Van Oord Indonesia untuk menjajaki peluang kerja sama berbagai proyek pengerukan dan reklamasi di Indonesia.
Baca juga: Misi bisnis Belanda ke RI diharapkan perkuat kerja sama ekonomi
Nota kesepahaman (MoU) kerja sama itu ditandatangani oleh Direktur Utama PT Rukindo, Wahyu Hardiyanto dan Direktur PT Van Oord Indonesia Mark Alexander Van Der Hoeven.
"Kami sepakat untuk menjajaki peluang kerja sama dalam pelaksanaan beberapa proyek reklamasi dan pengerukan beberapa pelabuhan di Indonesia," kata Wahyu.
"Dengan kompetensi, pengalaman serta peralatan dan metode yang mereka punya, kita optimistis pengerjaan proyek pengerukan atau reklamasi ini bisa lebih efektif dan efisien dari segi biaya dan waktu pengerjaan," lanjut Wahyu.
Baca juga: Raja dan misi bisnis Belanda akan kunjungi Indonesia 9-13 Maret
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020