"Sekitar 30 menit saya terjebak tertimbun reruntuhan rumah yang ambruk, tapi Alhamdulillah bisa berhasil menyelamatkan diri dan hanya luka lecet di kepala, tangan dan kaki," katanya saat ditemui di rumah keluarganya di Desa Pulosari, Rabu (11/3).
Saat getaran gempa terasa sekitar pukul 17.30 WIB, Anna sedang beristirahat sambil menyaksikan siaran televisi di ruang tengah rumahnya bersama istri dan cucunya. Anak bungsunya berada di lantai dua.
Dalam kepanikan, Anna beranjak dari kursi tempat dia duduk, berusaha menyelamatkan anggota keluarganya. Namun dua dua lantai miliknya kemudian ambruk dan reruntuhannya menimpa dia.
Anna tertimbun reruntuhan rumah. Dia masih sadar ketika itu, dan berusaha berteriak minta tolong. Namun teriakan pria 57 tahun itu tidak terdengar oleh warga.
Anna berdoa sambil berusaha menghirup udara yang sudah bercampur debu. Ia kemudian teringat dengan telepon seluler dalam genggamannya dan menyalakan lampu telepon seluler.
Setelah itu dia berjuang untuk keluar dari reruntuhan rumah. Anna akhirnya berhasil mengeluarkan separuh badan dari reruntuhan. Warga yang melihat dia kemudian menolongnya keluar dari puing-puing rumah.
Proses evakuasi berjalan kurang mulus karena bagian kaki Anna terjepit beton. Begitu berhasil diangkat dari reruntuhan, Anna langsung dibawa ke klinik terdekat.
"Berhasil keluar dari reruntuhan pukul 18.00 WIB. Saat di bawah reruntuhan saya hanya bisa mengatur nafas," katanya.
Istri Anna, Mimin (55), bagian kepalanya juga terluka karena tertimpa reruntuhan rumah ketika hendak membuka pintu untuk menyelamatkan diri. Bagian kepalanya harus dijahit.
Anak bungsunya, Andi Maulana (18), yang saat kejadian berada di lantai dua sempat terjatuh dan tertimpa dinding rumahnya yang roboh. Sementara cucu Anna dan Mimin berhasil menyelamatkan diri tanpa cedera sedikitpun.
Keluarga Anna saat ini mengungsi ke rumah kerabat mereka.
Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono menjenguk Anna, mendengar ceritanya menyelamatkan diri dari reruntuhan rumah.
Dia menugasi tim Dinas Kesehatan dan Puskesmas Kelapanunggal membantu Anna dan melayani korban gempa lain yang membutuhkan pertolongan medis.
"Kami pun sudah mendatangkan satu unit alat berat untuk membongkar reruntuhan rumah Pak Haji Anna agar korban bisa mengambil barang berharganya yang tertimbun puing," katanya.
Baca juga:
547 rumah rusak akibat gempa Sukabumi
BMKG: Gempa Selasa sore di Sukabumi terkuat dalam 19 tahun terakhir
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020