Keempat korban dimaksud, yakni nakhoda Junaidi (30), dan tiga anak buah kapal, yakni Avis (25), Miran (24), serta Hamdan (35).
"Total ada tujuh korban kapal tenggelam, tiga di antaranya selamat, sementara empat lainnya dinyatakan hilang, dan sampai saat ini belum ditemukan," kata Kepala Seksi Operasional Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Tanjungpinang, Eko Supriyanto, Kamis (12/3).
Eko mengungkapkan kronologi kejadian, di mana kapal bermuatan bubu penangkap kepiting ini diketahui hilang kontak di Perairan Utara Pulau Bintan.
Kapal jenis kayu berkapasitas 6 GT itu belayar dari Jembatan Dua Barelang Batam menuju Perairan Pulau Mapur, Bintan.
"Informasi tenggelamnya kapal tersebut diperoleh dari MPA Singapura, dan seorang agen kapal bernama Rini," ungkap Eko.
Lebih lanjut, setelah menerima informasi tersebut, sekitar pukul 05.00 WIB, KN SAR Purworejo 101 bergerak menuju Perairan Batu Ampar Batam untuk melaksanakan intercapt tiga korban selamat oleh Kapal MSC CHARLA 3.
Ketiganya yaitu anak buah kapal (abk) Isak Doli (30), Jafersus Wetang (26), dan Danil (35).
"Ketiganya sudah diserahkan ke agen kapal," tutur Eko.
Dia menambahkan, untuk proses pencarian terhadap empat korban lainnya melibat unsur gabungan, terdiri dari Kantor SAR Tanjungpinang dan MPA Singapura
Alat yang digunakan meliputi Kapal RB 209, KN SAR Purworejo 101, satu set alat selam, dan Palkom.
Baca juga: Korban tenggelam di Lahat ditemukan 10 kilometer dari lokasi
Baca juga: Kapal berpenumpang 10 orang tenggelam di perairan Halmahera Selatan
Baca juga: Dihempas ombak di Perairan Aceh Besar, sebuah perahu motor tenggelam
Pewarta: Ogen
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2020