"KPK bersama masyarakat tetap akan ikut bersama-sama mengawal persidangan yang akan digelar terbuka untuk umum tersebut," ucap Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri di Jakarta, Kamis.
KPK, kata dia, tentu berharap di persidangan nantinya akan terungkap fakta-fakta perbuatan pelaku penyerangan.
"Tidak hanya berhenti pada para pelaku di lapangan semata saja," ucap Ali.
Sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Utara melimpahkan berkas perkara RK dan RB sebagai terdakwa penyiraman air keras terhadap Novel ke Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
"Berkas perkara atas nama RK dan RB dilimpahkan Rabu (11/3) sekitar pukul 10.00 WIB," kata Kasipenkum Kejati DKI Jakarta, Nirwan Nawawi saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis pagi.
Nirwan mengatakan RK dan RB didakwa dengan Dakwaan Primair Pasal 355 ayat (1) KUHP jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP; Subsidiair Pasal 353 ayat (2) KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP; Lebih Subsidiair Pasal 351 ayat (2) KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUH-Pidana.
Kedua terdakwa menurut Nirwan, diduga menyiram air keras terhadap Novel Baswedan setelah keluar dari Masjid Al Ikhsan di Jalan Deposito, Kelapa Gading Jakarta Utara pada 11 April 2017 sekira pukul 05.15 WIB.
Nirwan menuturkan dasar jaksa penuntut umum melimpahkan perkara RB dan RK sesuai Pasal 137 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), bahwa penuntut umum berwenang untuk melakukan penuntutan terhadap siapa pun yang didakwa melakukan suatu tindak pidana dalam daerah hukumnya dengan cara melimpahkan perkara ke pengadilan yang berwenang mengadili.
Usai pelimpahan itu, Nirwan menyatakan pihak Pengadilan Negeri Jakarta Utara akan menetapkan hari pelaksanaan sidang.
Baca juga: Kejari limpahkan perkara penyiraman Novel Baswedan ke PN Jakarta Utara
Baca juga: Sidang perdana kasus Novel Baswedan digelar 19 Maret di PN Jakut
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2020