Bursa saham Australia diguncang lagi oleh perkembangan terbaru dari Virus Corona dengan penurunan tajam lebih dari tujuh persen pada akhir perdagangan Kamis.Saya pikir pasar ekuitas global mungkin berharap sedikit lebih dari larangan bepergian
Indeks acuan S&P/ASX 200 ditutup merosot 421,3 poin atau 7,36 persen menjadi 5.304,6 poin, sedangkan indeks All Ordinaries yang lebih luas jatuh 418,40 poin atau 7,23 persen menjadi 5.370,90 poin.
Penurunan tajam mewakili penurunan persentase satu hari terburuk sejak krisis keuangan 2008, melampaui aksi jual 7,33 persen pada Senin (9/3/2020).
Meskipun paket stimulus diumumkan oleh Pemerintah Australia pada hari sebelumnya, pasar memulai perdagangan pagi dengan penurunan sekitar tiga persen, yang memburuk tajam setelah berita tentang larangan perjalanan AS yang diberlakukan pada Eropa.
Perusahaan-perusahaan yang terkait dengan perjalanan adalah beberapa yang mencatat kerugian terbesar dengan Qantas merosot 9,9 persen, Flight Centre terjun 18,2 persen dan menukik 19,7 persen.
Baca juga: Bursa saham Australia merosot menyusul pelemahan di luar negeri
Kepala Strategi Pasar Keuangan Bank Westpac, Robert Rennie, mengatakan kepada Xinhua bahwa pengumuman larangan bepergian AS merusak kepercayaan pada beberapa pasar.
"Saya pikir pasar ekuitas global mungkin berharap sedikit lebih dari larangan berpergian, lebih banyak kebijakan dalam negeri yang melihat pengujian dan mengurangi penyebaran virus domestik di AS," kata dia.
Menurut Rennie, sejauh ini respons global yang terkoordinasi dan kerja sama dalam penanggulangan virus masih kurang dan berkontribusi terhadap volatilitas yang dirasakan oleh pasar saham.
"Apa yang saya pikir pasar ekuitas global ingin lihat adalah respons global terkoordinasi daripada negara-negara yang mencapai larangan perjalanan dan tidak membahas pengujian dan pengendalian di dalam ekonomi domestik," katanya.
Baca juga: IHSG Rabu sore jatuh 1,28 persen, dipicu adanya korban akibat Corona
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020