• Beranda
  • Berita
  • Hakim PN Jaksel tolak eksepsi Nikita Mirzani, sidang berlanjut

Hakim PN Jaksel tolak eksepsi Nikita Mirzani, sidang berlanjut

12 Maret 2020 16:14 WIB
Hakim PN Jaksel tolak eksepsi Nikita Mirzani, sidang berlanjut
Nikita Mirzani keluar dari ruang persidangan usai Majelis Hakim menolak eksepsi dan melanjutkan persidangan pekan depan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (12/3/2020). ANTARA/Laily Rahmawaty/am.

Nikita menyatakan bersyukur hakim memutuskan untuk melanjutkan sidang perkara penganiayaan yang dilakukannya

Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis menolak nota pembelaan atau eksepsi terdakwa Nikita Mirzani serta memutuskan untuk melanjutkan  sidang  pekan depan.

"Menolak keberataan yang diajukan penasehat hukum terdakwa dan memerintahkan jaksa penuntut umum untuk melanjutkan penyelesaian perkara dan seterusnya," kata Hakim ketua Hariyadi membacakan putusan sela.

Hakim menunda dan melanjutkan persidangan Rabu (18/3) dengan agenda pemeriksaan saksi dari jaksa penuntut umum (JPU).

Nikita Mirzani didakwa melakukan penganiayaan kepada Dipo Latief yakni suami ketiganya pada Juli 2018 lalu dengan melempar asbak dan memukul wajah hingga mengalami luka.

Usai persidangan Nikita menyatakan bersyukur majelis hakim memutuskan untuk melanjutkan sidang perkara penganiayaan yang dilakukannya.

Baca juga: JPU tolak eksepsi terdakwa Nikita Mirzani

Baca juga: JPU sampaikan pendapat atas eksepsi Nikita Mirzani

Baca juga: Nikita Mirzani akan bacakan eksepsi di PN Jaksel Senin


"Alhamdulillah, memang itu yang Niki mau, soalnya kalau diterima (eksepsi) selesai sampai di sini tidak ada lagi persidangan," kata Niki.

Niki menggarisbawahi bahwa eksepsi yang dibacakan oleh nya ditolak oleh majelis hakim bukan berarti dirinya kalah dalam persidangan.

"Justru bagus untuk Niki supaya bisa ngasih semua bukti saksi supaya kasusnya ini orang di luar sana jangan pada sok tau," kata Nikita.

Nikita didakwa telah melakukan penganiayaan sesuai Pasal 351 ayat (1) atau Pasal 335 ayat (1) KUHP.

Kasus dugaan penganiayaan tersebut dilaporkan oleh Dipo Latief pada 5 Juli 2018 dengan nomor LP/1189/VII/2018/PMJ/RSJ.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020