"Sudah mulai kita lakukan bertahap di Indonesia. Mudah-mudahan bisa lebih agresif," ujar Kepala Kebijakan Public Facebook Indonesia, Ruben Hattari, usai acara peresmian kerjasama Alita dan Facebook Connectivity di Jakarta, Kamis.
Direktur Produk Facebook Rob Leathern, Sabtu (7/3), mengatakan bahwa untuk sementara waktu Facebook akan melarang iklan dan daftar dagang masker wajah untuk medis di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap eksploitasi terkait virus corona.
Sebelumnya, Facebook juga mengumumkan larangan iklan untuk produk medis yang secara keliru menyebut suatu barang dalam jumlah terbatas dan promosi palsu tentang "obat" atau metode pencegahan COVID-19.
Ruben mengatakan belum memiliki data jumlah iklan masker dan obat penangkal corona yang telah diturunkan, "karena kebijakan tersebut masih sangat baru."
Lebih lanjut, dia menambahkan, masyarakat padat berpartisipasi untuk melaporkan iklan masker dan obat virus corona jika masih menemui konten tersebut di platform Facebook.
"Saya himbau ke masyarakat luas kalau misalnya lihat ada masker dan obat-obat yang muncul di platform kami silakan, bisa dilaporkan kepada kami dan kami sesuai dengan kebijakan global akan me-remove konten-konten tersebut," ujar Ruben.
Kebijakan penurunan atau take down iklan masker tersebut juga berlaku untuk Instagram, platform media sosial berbasis foto milik Facebook.
Kepala Instagram, Adam Mosseri, Sabtu (7/3), mengatakan menentang mereka yang mengeksploitasi keadaan darurat kesehatan masyarakat ini, dan mengatakan bahwa kebijakan tersebut akan diluncurkan dalam waktu dekat.
Baca juga: Mark Zuckerberg akan danai tes virus corona
Baca juga: Sejumlah raksasa teknologi bersama Gedung Putih bahas dampak corona
Baca juga: Facebook sementara larang iklan masker, cegah eksploitasi corona
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020