Label yang berada di bawah naungan VF Corp. ini tidak hanya membuat sepatu "Autism Awareness Collection" namun juga busana yang dirancang dengan elemen sensorik-inklusif khusus seperti palet warna yang menenangkan dan detil yang fokus pada indera sentuhan, tanda dan suara.
Untuk koleksi terbarunya ini, Vans menggunakan teknologi ComfyCush dalam model sepatu yang disebut "Old Skool", yang menampilkan sneakers berwarna biru dari bahan suede dengan pola kotak-kotak.
Adapula sepatu Slip-On PT yang menampilkan nuansa warna hologram menyerupai pantulan warna air bertuliskan "Love" pada salah satu sisi sepatu dan gambar hati pada sisi lainnya.
Selain sepatu, Vans juga mengeluarkan koleksi berupa kaos lengan panjang dan pendek untuk anak-anak.
Koleksi ini dirancang dalam kemitraan dengan International Board of Credentialing and Continuing Education Standards. Laman WWD melaporkan bahwa sebagian dari hasil penjualan untuk koleksi ini -dengan komitmen setidaknya 100.000 dolar (sekitar Rp1,4 miliar)- akan disumbangkan ke A.skate Foundation, sebuah yayasan yang memperkenalkan olahraga skateboarding kepada anak-anak dengan gangguan spektrum autisme.
Koleksi ini akan tersedia mulai pertengahan Maret dan sudah dapat dilihat di situs e-commerce Vans dan toko-toko ritelnya. Sepatu eceran dijual sekitar 50 dolar (sekitar Rp730 ribu) sedangkan kaos dibanderol mulai 24 dolar (sekitar Rp350 ribu) untuk lengan pendek, dan 28 dolar (sekitar Rp400 ribu) untuk lengan panjang.
Baca juga: Led Zeppelin kolaborasi dengan Vans rilis sepatu dan kaus
Baca juga: Sepatu Vicky Shu pernah dibeli Lenka dan Ashley Tishdale
Baca juga: Ahli: desain sepatu harus perhatikan kesehatan
Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020