• Beranda
  • Berita
  • DBD belum mereda, aktivitas sekolah di Sikka dimundurkan waktunya

DBD belum mereda, aktivitas sekolah di Sikka dimundurkan waktunya

13 Maret 2020 11:34 WIB
DBD belum mereda, aktivitas sekolah di Sikka dimundurkan waktunya
Seorang balita pasien demam berdarah (DBD) berusia tiga tahun digendong oleh orang tuanya dirawat di ruang tambahan pasien DBD RSUD TC Hillers Maumere, Kabupaten Sikka, NTT,Rabu (11/3/2020). ANTARA FOTO/Kornelis Kaha.

Kita ingin semua masyarakat terlibat aktif dan secara masif memberantas sarang nyamuk ini

Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo mengeluarkan instruksi agar aktivitas belajar-mengajar di seluruh sekolah mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas (SMA) dimundurkan menjadi pukul 10.00 Wita mengingat kasus demam berdarah dengue (DBD) di kabupaten itu belum mereda.

"Efektif penerapannya sudah dilakukan pada Kamis (12/3) kemarin. Jadi aktifitas belajar mengajar yang semula jam 07.00 wita baru akan dimulai pukul 10.00 Wita, karena anak-anak dilibatkan untuk pemberantasan sarang nyamuk, " katanya kepada ANTARA di Maumere, Jumat.

Hal ini disampaikannya berkaitan dengan bagaimana cara pemda setempat mencegah terjadinya penyebaran demam berdarah di daerah itu yang hingga kini kasus DBDnya masih belum mereda.

Ia mengatakan bahwa perubahan jadwal belajar mengajar di sekolah itu dikarenakan pihaknya ingin semua masyarakat terlibat memberantas sarang nyamuk secara masif baik itu anak-anak hingga dewasa.

"Kita ingin semua masyarakat terlibat aktif dan secara masif memberantas sarang nyamuk ini, " tambah dia.

Baca juga: 1.255 kasus DBD di Kabupaten Sikka
Baca juga: Korban meninggal akibat dbd di NTT capai 39 orang

Ia juga menambahkan bahwa sampai saat ini pihaknya juga sudah merekrut dan melantik 100 tenaga kerja sukarela untuk bekerja memberantas sarang nyamuk di daerah itu.

Sampai dengan saat ini kata dia, jumlah kasus DBD di kabupaten itu sudah mencapai 1.264 kasus. Jumlahnya mengalami kenaikan sebanyak 30 kasus dibandingkan dengan kasus pada Rabu (12/3) lalu dengan jumlah kasusnya mencapai 1.234 kasus.

Sementara itu jumlah yang dirawat menurut data dinas kesehatan kabupaten setempat mencapai 101 kasus dan meninggal 14 orang.

Meski terus terjadi penambahan kasus, pemda setempat mengklaim terjadi penurunan tren di bulan Maret ini, padahal dalam empat hari terakhir penambahan kasus DBD cukup signifikan yakni dari jumlah kasus 1.195 naik menjadi 1.216 dan terus merangkak ke 1.234 dan kini sudah menjadi 1.264 kasus.

Dengan penambahan yang ada pada empat hari pekan ini saja tercatat ada 69 kasus baru.

Baca juga: Pemkab Sikka katakan KLB demam berdarah tahun ini terparah
Baca juga: Bupati : Drainase yang buruk penyebab dbd di Sikka

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2020