Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Hasan Fawzi mengharapkan kebijakan penolakan otomatis (auto rejection) asimetris dan pembekuan perdagangan sementara (trading halt) bisa mencegah kepanikan pasar.'Auto rejection' bawah yang asimetris ini saya rasa efektif untuk mencegah dan menunda kepanikan
"Auto rejection bawah yang asimetris ini saya rasa efektif untuk mencegah dan menunda kepanikan. Dengan investor mendapat waktu pada saat dilakukan halting itu untuk berpikir ulang apakah keputusan melakukan penjualan akan tetap dilakukan atau sementara waktu dia berpikir ulang," ujarnya saat diskusi dengan wartawan di Jakarta, Jumat.
Baca juga: BEI kembali ubah batas bawah "Auto Rejection" jadi tujuh persen
Selain auto rejection dan trading halt, regulator bursa melalui PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) juga menyesuaikan nilai haircut saham untuk perhitungan agunan dan modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) anggota kliring untuk menstimulus pasar.
Penyesuaian nilai haircut diharapkan dapat merelaksasi pasar dan memberikan stimulus pada anggota kliring sehingga kapasitasnya meningkat dalam bertransaksi di bursa.
Kebijakan haircut tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan likuiditas pasar dan mendukung agar pasar tetap kondusif dan terlaksana secara teratur, wajar serta efisien.
"Relaksasi haircut pada akhirnya sebetulnya bagus juga untuk membantu kekuatan perhitungan MKBD maupun penetapan trading limit. Kemampuan anggota bursa untuk meneruskan order nasabah juga jadi lebih baik gara-gara haircut-nya direlaksasi," katanya.
Hasan menambahkan, saat ini pihaknya fokus melakukan aksi jangka pendek merespons terus anjloknya IHSG beberapa hari terakhir.
"Sementara sih sekarang ini kita fokus ke short term, jangka pendeknya ini. Kalau jangka panjangnya sangat tergantung kepada kemampuan para issuer kita untuk secara jauh terbuka memberikan pemaparan informasi kinerja ke depan," ujar Hasan.
Dengan paparan informasi ke publik tersebut, secara fundamental emiten diharapkan bisa meyakinkan investornya ataupun calon investornya untuk memberikan guidance yang lebih kuat atas pengambilan keputusan atau strategi perdagangan dan strategi perdagangan para investor tersebut.
IHSG pada Jumat pagi anjlok dan kembali terkena trading halt selama 30 menit pada pukul 09.15 WIB karena melemah hingga lebih dari 5 persen.
Pada penutupan perdagangan sesi pertama, IHSG anjlok 245,78 poin atau 5,02 persen ke posisi 4.649,97. Pada sesi kedua, pelemahan IHSG terpantau terus berkurang dan saat ini koreksinya di bawah satu persen.
Baca juga: IHSG anjlok dan kembali terkena pembekuan sementara
Baca juga: OJK nilai penurunan IHSG karena pengaruh global
Baca juga: BEI akan berlakukan "trading halt" jika indeks turun tajam
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020