Jokowi cek "thermal scanner" di Bandara Soetta

13 Maret 2020 15:47 WIB
Jokowi cek "thermal scanner" di Bandara Soetta
Presiden Joko Widodo mengecek fungsi "thermal scanner" dan "thermal gun" di bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Jumat (13/3) (Desca Lidya Natalia)
Presiden Joko Widodo mengecek langsung fasilitas "thermal scanner" dan "thermal gun" di Bandara Internasional Soekarno-Hatta khususnya di pintu kedatangan dari luar negeri.

"Kalau di sini suhu saya berapa keliatannya?" tanya Presiden saat suhunya diukur dengan thermal gun di pintu kedatangan Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Jumat.

"36,8 derajat Pak," jawab petugas yang mengenakan rompi kuning dengan tulisan "health quarantine" lengkap dengan maskernya.

Baca juga: Menag imbau masjid lakukan penggulungan karpet

Saat meninjau, Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin serta pejabat terkait lainnya.

Presiden selanjutnya berjalan sepanjang lorong dan selanjutnya melakukan konferensi pers.

"Saya ingin pastikan 'thermal scanner' dan 'thermal gun' itu betul-betul ada dan dipasang. Kalau kita lihat tadi waktu kita masuk ke 'airport' Soekarno Hatta. Di kedatangan dari luar negeri, 'check in-nya juga sangat ketat'," ungkap Presiden.

Baca juga: Cegah COVID-19, Presiden Jokowi saksikan pembersihan masjid Istiqlal

Menurut Presiden, saat datang setelah suhu tubuh diperiksa oleh "thermal scanner" penumpang pun wajib mengisi kartu kewaspadaan kesehatan.

"Kemudian kalau berasal dari negara-negara yang sudah kita waspadai masuk ke pintu yang berbeda. Untuk 4 negara dicek 3 kali, kalau di luar itu dicek 2 kali oleh 'thermal scanner' dan 'thermal gun'. Saya kira sebuah pengecekan yang menurut saya ketat," tambah Presiden.

Negara-negara yang dimaksud adalah China, Italia, Iran dan Korea Selatan.

Presiden Jokowi sebelumnya juga meninjau proses pembersihan dengan disinfektan di Masjid Istiqlal Jakarta.

"Saya mengecek, mengontrol hal-hal apa yang telah dilakukan baik di tempat-tempat publik seperti di airport yang kita lihat dan tadi pagi di Masjid Istiqlal, yang juga kita mulai diberikan disinfektan. Kalau airport, di pelabuhan kemudian di stasiun saya kira pemerintah dan BUMN sudah mulai seminggu lalu melakukan tapi saya ingin pastikan ini dilakukan setiap hari," tegas Presiden.

Organisasi kesehatan dunia (WHO) telah resmi menyatakan COVID-19 sebagai pandemi karena telah menjangkiti 134.679 orang di di 119 negara dengan 69.142 orang dinyatakan sembuh dan 4.973 kematian.

Dalam dua pekan terakhir, terjadi peningkatan jumlah kasus di luar China hingga 13 kali lipat dengan jumlah negara terdampak yang meningkat drastis. Di Italia terdapat 15.113 kasus dan 1.016 kematian, Iran 10.075 kasus dan 429 kematian serta Korea Selatan 7.979 kasus dan 67 kematian.

Di Indonesia pemerintah menyatakan 34 orang positif terjangkit COVID-19 sedangkan ada 12 orang masuk dalam kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Hingga sekarang telah ada 5 orang yang sembuh dari COVID-19 di Indonesia. Di Jepang, 9 WNI dari ABK Dream World dinyatakan sudah sembuh semua.

Baca juga: Wali Kota Surakarta usulkan cek laboratorium COVID-19 di daerah
Baca juga: RS Lavalette Malang siap tangani pasien COVID-19
Baca juga: Ratusan penumpang MV Colombus ikuti tur wisata

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020