BAZNAS bantu korban gempa Sukabumi

13 Maret 2020 16:24 WIB
BAZNAS bantu korban gempa Sukabumi
Bantuan tenda Badan Amil Zakat Nasional untuk korban bencana gempa di Sukabumi. ANTARA/BAZNAS

BAZNAS membuka layanan dapur umum kapasitas 600 porsi makanan siap saji dalam sehari, penampung air kapasitas seribu liter, selimut 44 pieces, matras 65 pieces dan terpal 100 sentimeter x 2 meter...,

Badan Amil Zakat Nasional mendampingi dan memberikan bantuan tanggap bencana serta kesehatan kepada warga yang terdampak gempa di Desa Kabandungan, Sukabumi, Jawa Barat.

Dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat, BAZNAS menerjunkan tim BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) dan Rumah Sehat BAZNAS (RSB).

Kepala BTB Dian Mandana Aditya Putri mengatakan sejak Selasa (10/3) tim terus berkoordinasi dengan pihak terkait seperti BPBD, kelurahan dan RT/RW terkait dengan proses evakuasi dan pemberian bantuan yang dibutuhkan oleh para pengungsi.
Baca juga: Kemensos percepat penanggulangan bencana gempa di Sukabumi

"Kami telah membuka layanan dapur umum dengan kapasitas produksi hingga 600 porsi makanan siap saji dalam sehari. Selain kebutuhan pokok kami juga sediakan penampung air kapasitas seribu liter, selimut 44 pieces, matras 65 pieces dan terpal 100 sentimeter x 2 meter," katanya

Dia mengatakan 627 orang di Kecamatan Kabandungan terpaksa tinggal di pengungsian karena kondisi rumah mereka yang rusak parah akibat gempa.

BAZNAS, kata dia, bemitra dengan berbagai unsur pemerintah dan masyarakat dengan memberikan layanan tenda darurat dan dapur umum.
Baca juga: Bupati Sukabumi tetapkan masa tanggap darurat gempa selama tujuh hari

Tim, kata dia, juga mendistribusikan logisitik berupa popok bayi, makanan bayi, mie instan, biskuit dan pembalut di Kampung Cipiciung, Desa Kabandungan.

Sementara itu, lanjut dia, RSB menyediakan satu dokter dan dua perawat memberikan layanan kesehatan untuk pengungsi di Kampung Babakan, Desa Kabandungan.

Selain memberikan bantuan logistik, Dian mengatakan sebagian tim juga bergerak melakukan survei lokasi sekolah yang mengalami kerusakan, salah satunya di Sekolah Dasar (SD) Jayanegara.

"Kami juga mengagendakan pemulihan trauma untuk para pengungsi di Kampung Cimanggu. Kegiatan ini penting untuk memulihkan kondisi psikologis warga pascagempa agar bisa kembali beraktivitas secara normal," katanya.
Baca juga: BMKG: Gempa Selasa sore di Sukabumi terkuat dalam 19 tahun terakhir
Baca juga: Bupati: 664 rumah di Bogor rusak akibat gempa Sukabumi

Ridwan Kamil minta warga Sukabumi waspadai gempa susulan

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020