"Saya setiap hari sudah disiapkan minuman yang warnanya aneh-aneh, yang tidak biasa minum vitamin C jadi biasa, seperti saya," kata Juliari pada kegiatan media gathering di Sentul, Bogor, Jumat.
Minum vitamin dan minuman tradisional seperti jahe mulai dilakoni Juliari sebagai upaya menepis kekhawatiran akibat Corona.
"Keluarga saya pastilah khawatir Corona, karena belum ada vaksinnya," kata dia.
Baca juga: Anggota Resnarkoba Polrestro Jaksel disuntik vitamin C cegah penyakit
Baca juga: Cegah corona, Jokowi makin sering minum jamu
Baca juga: Benarkah jamu tradisional bisa tangkal COVID-19?
Dia mengatakan, sangat penting untuk menjaga daya tahan tubuh di saat seperti ini ketika virus Corona merebak di sejumlah negara termasuk Indonesia.
"Karena belum ada obatnya. Dimana pun juga kita harus mengedukasi masyarakat agar menjaga daya tahan tubuhnya dan menjaga kebersihan termasuk cuci tangan dan lainnya," kata dia.
Selain menjaga daya tahan tubuh, Mensos Juliari juga menyebut upaya lainnya, yakni mengurangi berada di keramaian.
Hingga Jumat siang, sebanyak 69 pasien dinyatakan positif COVID-19 di Indonesia termasuk dua diantaranya adalah bayi berusia dua dan tiga tahun.
Jumlah tersebut bertambah 35 orang, dari jumlah yang diumumkan pada Rabu (11/3), yakni sebanyak 34 orang.
Sebanyak 35 pasien baru positif COVID-19 tercatat sebagai Kasus 35 sampai dengan Kasus 69. Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan, tiga dari 35 pasien tersebut yakni Kasus 35, Kasus 36, dan Kasus 50 meninggal dunia setelah mengalami perburukan dengan cepat.*
Baca juga: Permintaan jamu tradisional di Madiun meningkat
Baca juga: Gerakan minum jamu digiatkan setelah Indonesia positif corona
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020