• Beranda
  • Berita
  • Demokrat siapkan dokter untuk deteksi dini Covid-19 di Kongres V

Demokrat siapkan dokter untuk deteksi dini Covid-19 di Kongres V

13 Maret 2020 21:56 WIB
Demokrat siapkan dokter untuk deteksi dini Covid-19 di Kongres V
Suasana Konferensi Pers menuju Kongres V Partai Demokrat di Jakarta, Jumat (13/3/2020). (ANTARA/ Abdu Faisal)
Partai Demokrat menyiapkan tim dokter deteksi dini Covid-19 di Kongres V Partai Demokrat di Jakarta sebagai upaya antisipasi.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan dalam konfernsi pers di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa kehadiran dokter yang dikepalai oleh dr. Gobind Dialdas adalah untuk melakukan deteksi dini dari mulai sejak konferensi pers pengumuman jadwal pada Kamis (13/3/2020) sampai dengan penyelenggaraan Kongres V Demokrat di JCC Senayan, Minggu (15/3/2020).

"Hari ini kami didampingi oleh sahabat kami, rekan-rekan kami para dokter yang dipimpin oleh dr. Gobind, yang mendampingi kami semua," ujar Hinca.

Baca juga: Sekjen: Kongres Demokrat lebih cepat karena ingin siap Pilkada 2020
Baca juga: Jazuli: Pertemuan PKS-Demokrat cari kesamaan pandang politik
Baca juga: Pengamat sarankan Partai Demokrat tak terjebak politik dinasti


Adapun Kongres V partai Demokrat, kata Hinca, tetap harus diselenggarakan karena merupakan agenda lima tahunan dan pada saatnya nanti, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono akan menyampaikan pidato terakhirnya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

"Kongres ini adalah Kongres lima tahunan yang akan mengambil keputusan atau memperbincangkan pemimpin baru di Partai Demokrat," ucap Hinca.

Karena itu, panitia penyelenggara yang diketuai oleh Wakil Direktur Eksekutif Demokrat Partoyo sebagai Panitia Pelaksana atau Organizing Comittee (OC) Kongres V Partai Demokrat dan Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Timo Pangerang sebagai sekretaris OC bekerja keras untuk menyukseskan Kongres V Partai Demokrat itu di tengah situasi Indonesia yang terdampak virus Covid-19.

"Kami menyelenggarakan Kongres ini dalam suasana yang paham betul dengan kondisi yang kita hadapi bersama kaitannya dengan virus corona (Covid-19)," kata Hinca.
​​​​​​​
Ia menambahkan bahwa Kongres V Demokrat itu akan dirancang dengan mengutamakan langkah pencegahan dan antisipasi (protokol) terhadap virus mematikan itu.

"Dari semua kongres-kongres dan kegiatan-kegiatan yang pernah kami lakukan, kali ini berbeda. Ada tambahan yang kami masukkan dengan protokol corona (Covid-19) yang mengikuti arahan dari badan kesehatan dunia (World Health Organization / WHO," kata Hinca.

Ia juga mengatakan bahwa semua protokol kesehatan nanti akan dikoordinasikan dengan Provinsi DKI Jakarta.

"Saya sendiri tadi sudah bertemu dengan Pak Anies Baswedan (Gubernur DKI Jakarta), dan berkomunikasi dua kali langsung bahkan satu jam sebelum tiba di tempat ini, kami pun berkomunikasi," kata Hinca.
​​​​​​​
Ia pun menyebut bahwa Kongres V Demokrat yang nanti akan dilaksanakan pada hari Minggu hanya berlangsung satu hari (one day congress) dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi yang terjadi saat ini.

"Satu hari Kongres saja untuk melokalisir atau memperkecil suasana dan tempatnya," ucap Hinca.
​​​​​​​
Adapun peserta Kongres nanti berjumlah sekitar 600 orang perwakilan dari Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC), Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan DPP Partai Demokrat di seluruh Indonesia.

Seluruh peserta Kongres tanpa terkecuali akan disambut dengan protokol kesehatan berstandar WHO, mulai dari penjemputan di Bandara (Soekarno Hatta dan Halim Perdanakusuma) dan Stasiun Senen, sampai di tempat penginapan di Hotel Sultan, hingga nanti di tempat pelaksanaan Kongres di JCC Senayan pada Minggu.

"Yang akan hadir hanyalah pemegang hak suara. Berasal dari seluruh Indonesia, Ketua-Ketua DPC, Ketua DPD, dan beberapa yang lain. Semua sudah kami siapkan, ada yang sudah mulai berdatangan hari ini. Tapi mungkin puncaknya besok," kata Hinca.

Hinca juga menyampaikan bahwa mereka sangat serius menerapkan kehati-hatian (awareness) dalam pelaksanaan Kongres V Demokrat nanti. Bahkan menurut Hinca, mereka pun siap mematuhi protokol kesehatan yang mengatur batas jarak tiap-tiap peserta sepanjang 1 meter untuk meminimalisir kontak langsung antar-peserta Kongres.

Sementara itu, dr. Gobind Dialdas menjelaskan bahwa dokter yang bertugas sebanyak 41 orang yang terdiri dari 7 orang dokter dari DPP, dan 34 dokter dari masing-masing DPD seluruh provinsi. Mereka juga akan dibantu oleh 16 orang tim paramedis.

"Dokter-dokter kami itu bukan hanya dokter Resusitasi Jantung Paru (RJP) saja tapi juga dokter kardio, dokter penyakit dalam bidang infeksi, ada dokter kesehatan masyarakat, ada dokter tim gawat darurat, sampai dokter bedah syaraf juga ada yang dari daerah itu," kata dr. Gobind kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.

Selain itu, tim dokter juga menyediakan alat ukur suhu (Thermo gun) sebanyak 11 buah, sehingga setiap peserta Kongres bisa langsung diukur suhu tubuhnya di setiap pintu masuk, terutama di Hotel Sultan dan JCC Senayan.

Kemudian mereka juga menyiapkan pencuci tangan (hand sanitizer) dan disinfektan untuk mengakomodir setiap peserta melakukan gerakan cuci tangan dan sterilisasi.

dr. Gobind mengatakan bahwa timnya akan melakukan 'jemput bola' untuk mengakomodir pencucian tangan dan sterilisasi tersebut sehingga semua peserta dipastikan mendapatkan penyuluhan yang prima.

Kemudian apabila ada yang diduga mengalami gejala-gejala klinis terinfeksi corona, mereka juga sudah menyiapkan satu ruangan khusus yang tertutup untuk tempat sterilisasi sementara sebelum dibawa ke Rumah Sakit rujukan terdekat bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
​​​​​​​
"Ada empat rumah sakit rujukan yang disediakan. Kami akan menampung peserta yang dicurigai memiliki gejala klinis di ruang isolasi selama 1 jam sebelum kami bawa menggunakan ambulans ke rumah sakit tersebut," kata dr. Gobind.

Ia mengatakan bahwa tim dokter sepakat akan mengobservasi peserta dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut jika peserta memiliki suhu 37 derajat celsius.

"Kami ada dua ruangan, yang pertama untuk peserta dengan keluhan-keluhan umum, yang kedua adalah ruangan isolasi yang diperkuat dengan berbagai alat kesehatan yang diperbantukan dari tim kegawat daruratan, respirator, ventilator, beserta dengan RJP dan Elektro Kardiogram (EKG) untuk bisa memberikan pertolongan pertama," kata dr. Gobind.
​​​​​​​
Adapun bila satu jam masa isolasi sudah lewat maka empat rumah sakit akan dijadikan rujukan pasien tersebut, yaitu Rumah Sakit Angkatan Laut Mintohardjo, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Rumah Sakit Gatot Subroto, dan Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso.

"Kami menyediakan tiga ambulans untuk mengangkut jika suatu-waktu diperlukan," kata dr. Gobind.




​​​​​​​

 

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020