Beberapa turnamen yang terdampak penangguhan adalah Swiss Open, India Open, Orleans Masters, CELCOM Axiata, Malaysia Open, dan Singapura Open.
"Eskalasi global COVID-19 membuat BWF harus membatalkan atau menunda seluruh turnamen dalam periode tersebut... BWF sangat memedulikan kesehatan dan keselamatan para atlet, ofisial, dan komunitas bulu tangkis, " demikian pernyataan dalam laman resmi BWF yang dikutip ANTARA di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Vittinghus desak BWF tunda semua turnamen bulu tangkis
Keputusan itu diambil oleh BWF setelah mereka melakukan pertemuan bersama dengan seluruh anggota asosiasi bulu tangkis di setiap negara maupun kontinen.
Penangguhan tersebut artinya baru akan mulai berlaku setelah turnamen All England 2020 di Birmingham, Inggris selesai pada Minggu (15/3).
BWF dan Asosiasi Bulu Tangkis Inggris memutuskan untuk tetap melanjutkan turnamen Super 1.000 itu setelah melakukan komunikasi intens dengan pemerintah setempat terkait kemungkinan gangguan yang mungkin terjadi.
Baca juga: Dua turnamen bulu tangkis Eropa ditunda terkait virus corona
Namun hingga saat ini, Asosiasi Bulu Tangkis Inggris tetap yakin bahwa langkah-langkah yang telah diterapkan selama pertandingan dapat cukup meminimalisir kemungkinan penyebaran virus corona. BWF menegaskan semua pihak telah mempertimbangkan keselamatan atlet sebelum mencapai keputusan tersebut.
Pihak BWF tak menampik bahwa keputusan penangguhan tersebut berdampak terhadap para atlet yang tengah mengumpulkan poin menuju Olimpiade 2020. Maka pihaknya menyatakan akan segera mengeluarkan pengumuman lebih lanjut terkait aturan baru poin kualifikasi Tokyo 2020.
Baca juga: Cegah penyebaran corona, PBSI ketatkan pengawasan di Pelatnas Cipayung
Baca juga: Wabah virus corona bikin tim bulu tangkis Indonesia dilema
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020