Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob di Timika, Sabtu, mengatakan sejak kedatangan ribuan warga Tembagapura ke Timika pada Jumat (6/3) hingga Minggu (8/3), bantuan sosial berupa aneka bahan kebutuhan pokok terus berdatangan ke kompleks Gereja Kingmi Jemaat Rehobot Mile 32, di lokasi milik tokoh masyarakat Amungme, Janes Natkime.
"Bantuan yang diantar ke Mile 32 di tempatnya Pak Janes Natkime itu tidak saja berasal dari berbagai OPD, tetapi juga disumbangkan oleh komunitas-komunitas, organisasi-organisasi kemasyarakatan, paguyuban, pribadi-pribadi, PT Freeport Indonesia, KNPI dan lain-lain. Atas nama pemerintah daerah Mimika kami menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang luar biasa atas kepedulian warga Mimika untuk membantu saudara-saudaranya dari Tembagapura," kata Johannes.
Mantan Kepala Dishubkominfo Mimika itu mengatakan bantuan bahan kebutuhan pokok seperti beras, mie instan, gula pasir, minyak goreng, telur ayam, susu, kopi, teh, dan lainnya itu telah disalurkan kepada warga Distrik Tembagapura yang tinggal di beberapa titik di seputaran Kota Timika.
"Bantuan itu sudah mulai disalurkan. Yang menyalurkan itu dari tokoh-tokoh warga Tembagapura sendiri karena merekalah yang paling mengetahui warga mereka tinggal dimana saja. Saya mendapat informasi dari Dinas Sosial, hari ini bantuan itu dikemas dalam kantong-kantong plastik untuk dibagi-bagikan kepada keluarga-keluarga yang dievakuasi dari Tembagapura. Kami berharap mudah-mudahan semua bantuan itu tersalur tepat sasaran karena warga yang dievakuasi dari Tembagapura tentu sangat membutuhkannya," kata Johannes.
Selain menyalurkan bantuan sosial kepada warga Distrik Tembagapura, petugas Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemkab Mimika juga memberikan pelayanan perekaman e-KTP, pembuatan kartu keluarga, akta kelahiran anak, akta nikah dan kartu identitas anak bagi warga yang belum memiliki berbagai dokumen kependudukan itu.
"Mumpung masyarakat ini masih berada di Timika, sekalian petugas Disdukcapil memberikan pelayanan dokumen kependudukan sehingga ketika nanti mereka kembali ke kampungnya semua dokumen-dokumen itu sudah bisa tuntas," harap Johannes.
Dinas Sosial Mimika mencatat jumlah warga Distrik Tembagapura yang dievakuasi ke Timika sejak Jumat (6/3) hingga Minggu 8/3) seluruhnya mencapai 1.662 orang, sebagian besar merupakan ibu-ibu dan anak-anak.
Ribuan warga yang dievakuasi ke Timika itu berasal dari empat kampung di sekitar Kota Tembagapura yaitu Banti 1, Banti 2, Opitawak, dan Kimbeli.
Selain itu juga ikut dievakuasi ke Timika para pendulang emas yang sehari-hari melakukan aktivitas pendulangan butiran emas di Kali Kabur, dekat Kota Tembagapura.
Warga pendulang tersebut sebagian besar merupakan warga yang memiliki rumah dan tempat tinggal di Timika.
Setiba di Timika, ribuan warga itu langsung diantar ke rumah kerabat mereka di beberapa titik di Kota Timika seperti Kwamki Lama, SP12, SP13, SP9, SP2, SP3, Irigasi dan sebagian lagi tersebar di Kota Timika.
Sebelumnya, ratusan warga Kampung Kimbeli dan ratusan warga dari kampung-kampung di Wilayah Distrik Tembagapura memutuskan meninggalkan kampung mereka untuk dievakuasi ke Timika untuk menyelematkan diri dari ancaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Sebanyak 614 jiwa warga di sejumlah kampung di Tembagapura meminta segera dievakuasi pada Minggu (8/3) karena mereka kesulitan mendapatkan bahan pokok sejak kehadiran Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah tersebut akhir-akhir ini.
Baca juga: Pos Rawan pedalaman Mimika siaga satu pascapenembakan Pos Jila
Baca juga: Warga Kimbeli tinggalkan kampung untuk selamatkan diri dari KKB
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020