• Beranda
  • Berita
  • Game "online" hiburan terampuh saat wabah virus corona

Game "online" hiburan terampuh saat wabah virus corona

14 Maret 2020 13:26 WIB
Game "online" hiburan terampuh saat wabah virus corona
ILUSTRASI: Seorang anak sedang bermain game online simulasi wabah "Game Plague Inc". ANTARA/Ardika/am.
Seiring dengan imbauan untuk bekerja dari rumah dan mengurangi kegiatan berkumpul, banyak orang yang beralih mencari kegiatan di dunia maya untuk hiburan saat wabah corona.

Sensor Tower, firma analisis aplikasi, melihat lonjakan unduhan game online untuk ponsel menjadi 4 miliar unduhan secara global, naik tajam dari tahun sebelumnya yang hanya 2,9 miliar.

Lonjakan terbesar sebanyak 46 persen, setara dengan 1,6 miliar unduhan, terjadi pada Februari di kawasan, bertepatan dengan wabah virus corona yang semakin meluas hingga keluar China.

Dikutip dari berbagai sumber, kenaikan unduhan game online terbanyak berasal dari China, semula para penyuka game online memiliki waktu luang untuk bermain game di ponsel mereka semasa liburan Tahun Baru Imlek yang jatuh antara bulan Januari dan Februari setiap tahun.

Pemerintah China memutuskan menambah waktu libur sekaligus karantina untuk mengurangi sebaran virus corona di negara tersebut.

Baca juga: 5G berpotensi untuk gaming online di Indonesia

Baca juga: Pengamat sebut empat manfaat "game online" bagi promosi pariwisata


China meminta pabrik, sekolah hingga pertokoan untuk tidak beroperasi selama kurun waktu tertentu dan meminta warga mereka untuk berada di rumah selama wabah.

Warga di sana, terutama di kota-kota yang sangat terdampak seperti Wuhan, bekerja dan berkegiatan di rumah, game online menjadi pilihan mereka untuk mengisi waktu tersebut.

Lembaga analisis aplikasi App Anie mengemukakan game yang paling diminati selama wabah corona melanda berupa game puzzle seperti "Brain Out" dan game peperangan "Honour of Kings".

Game "Honour of Kings" diperkirakan meraup 2 miliar yuan pada awal musim liburan Tahun Baru Imlek.

Para pengembang game merespons wabah virus corona ini dengan berbagai cara, Niantic menyesuaikan beberapa aturan di game Pokemon GO agar tetap menarik dimainkan sendirian.

Baca juga: Psikolog : Kecanduan "Game Online" disebut Narkoba lewat mata

Baca juga: Dokter paparkan perlunya batasan waktu anak bermain gawai


Game Pokemon GO menuntut pemainnya untuk banyak bereksplorasi melalui jalan kaki hingga bermain bersama pemain lainnya.

Saat wabah corona seperti sekarang ini, Niantic mengurangi jarak yang diperlukan untuk menetaskan telur Pokemon.

Turnamen game
Perusahaan besar seperti Apple Inc dan Google membatalkan pertemuan tahunan mereka atau mengubah format acara menjadi konferensi online karena khawatir terhadap penyebaran virus corona.

Liga Pro League of Legends di China harus mengubah acara dan memperketat kebijakan mereka untuk turnamen yang berlangsung pada 9 Maret lalu.

Untuk bisa bermain di turnamen itu, penyelenggara mewajibkan para atlet untuk karantina selama 14 hari dan berkonsultasi ke dokter setempat.

Meski pun sudah melalui karantina, liga tersebut tetap diadakan secara online, bukan lagi di arena yang dihadiri para penonton. Para atlet bermain dari markas mereka masing-masing.

Baca juga: PUBG Mobile punya banyak fitur baru

Baca juga: Game online marak, Tokopedia sediakan isi ulang voucher game

Baca juga: 5G berpotensi untuk gaming online di Indonesia

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020