• Beranda
  • Berita
  • 10 perusahaan kayu di Batang terancam tutup, terdampak wabah Corona

10 perusahaan kayu di Batang terancam tutup, terdampak wabah Corona

14 Maret 2020 14:03 WIB
10 perusahaan kayu di Batang terancam tutup, terdampak wabah Corona
Bupati Batang Wihaji didampingi Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Lany Rejeki pada acara Rakor Kesehatan Antisipasi Covid-19. (ANTARA/Kutnadi)

Sudah ada laporan sejumlah perusahaan terutama di bidang pengolahan kayu...

Sebanyak 10 perusahaan terutama di bidang pengolahan kayu di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, kini terancam tutup akibat terkena dampak wabah Virus Corona jenis baru atau COVID-19.

"Sudah ada laporan sejumlah perusahaan terutama di bidang pengolahan kayu mengalami kesulitan keuangan karena ada pembatasan, bahkan dihentikannya impor bahan baku dari China," kata Bupati Batang, Wihaji di Batang, Sabtu.

Menurut dia, jika pasokan bahan baku produksi pengolahan kayu terhenti dan ekspornya terus teehambat, maka dipastikan akan mengganggu finansial perusahaan sehingga berdampak pula pada pekerja.

"Oleh karena, kami berharap semoga wabah COVID-19 ini bisa cepat mereda dan selesai karena kasus penyebaran Virus Corona ini berpengaruh sekali terhadap perekonomian di Indonesia, termasuk Kabupaten Batang," katanya.

Baca juga: Menilik upaya perusahaan China berinovasi dalam bisnis fesyen

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Batang Subiyanto mengatakan bahwa ada 10 perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan kayu yang produksinya diekspor ke China.

Namun, kata dia, saat ini pihak perusahaan pengolahan kayu tidak bisa melakukan produksi karena pasokan bahan baku harus diimpor dari China.

"Demikian pula, pihak perusahaan juga kesulitan mengekspor produknya ke China. Tentunya, kondisi mempengaruhi finansial perusahaan," katanya.

Ia menambahkan 10 perusahaan yang bergerak pada pengolahan kayu furnitur ini berada di sepanjang pantura Kandeman hingga perbatasan Kecamatan Gringsing.

Baca juga: Delapan perusahaan di Jateng terancam tutup terdampak COVID-19
 

Pewarta: Kutnadi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020