• Beranda
  • Berita
  • Manila diisolasi, KBRI sebut stok logistik untuk WNI aman

Manila diisolasi, KBRI sebut stok logistik untuk WNI aman

14 Maret 2020 15:48 WIB
Manila diisolasi, KBRI sebut stok logistik untuk WNI aman
Para penumpang mengenakan masker saat mereka mengantre untuk masuk ke sebuah kereta di tengah kasus-kasus baru pengidap virus corona di Manila, Filipina, Rabu (11/2/2020). ANTARA/REUTERS/Eloisa Lopez/TM (REUTERS/ELOISA LOPEZ)

Sejauh ini aktivitas masih normal dan toko-toko masih buka seperti biasa,

Ketersediaan logistik untuk warga negara Indonesia (WNI) di Manila, Filipina, diyakini masih aman selama ibu kota negara itu diisolasi oleh otoritas setempat mulai 15 Maret sampai 14 April guna menekan penyebaran jenis baru virus corona (COVID-19).

"Sejauh ini aktivitas masih normal dan toko-toko masih buka seperti biasa," kata Pelaksana Fungsi Hubungan Masyarakat dan Media Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Manila, Agus Buana, lewat pesan singkat yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Pernyataan itu disampaikan Agus saat ditanya mengenai ketersediaan logistik untuk WNI selama isolasi berlangsung.

KBRI Manila mencatat per April 2019 jumlah warga negara Indonesia di Filipina sebanyak 1.683 orang dan 1.100 di antaranya bermukim di Kota Manila.

"Umumnya mereka ekspatriat serta mahasiswa," tambah Agus.

Baca juga: Duterte umumkan "penguncian" Manila untuk perangi corona
Baca juga: Kerja di luar negeri, warga Filipina tertahan akibat virus corona


Presiden Filipina Rodrigo Roa Duterte mengumumkan sejumlah kebijakan mengenai pengendalian COVID-19, di antaranya meliburkan kegiatan belajar-mengajar di seluruh jenjang pendidikan sampai 12 April; mengurangi aktivitas perkantoran pemerintah dan swasta; menutup akses masuk dan keluar Manila untuk transportasi darat, laut, dan udara mulai 15 Maret sampai 14 April; menerapkan karantina secara berkelompok (community quarantine) di Manila; dan membatasi akses masuk bagi pendatang dari negara terdampak COVID-19, kecuali warga negara Filipina dan keluarganya, pemegang visa tinggal tetap, dan visa diplomatik yang diterbitkan pemerintah.

Kebijakan itu diterapkan Duterte setelah pemerintah meningkatkan status darurat COVID-19 pada tingkatan tertinggi level 4 atau kode merah.

Menurut KBRI Manila, per Jumat (13/3) jumlah pasien positif COVID-19 di Filipina mencapai 52 jiwa dengan jumlah korban tewas lima orang. Lima korban meninggal dunia itu ditemukan di Manila. Sementara itu, jumlah  terduga COVID-19 mencapai 849 orang.

Namun, per Sabtu (14/3), jumlah pasien bertambah 12 orang jadi total penderita COVID-19 mencapai 64 orang.

Di tengah situasi darurat itu, KBRI Manila memastikan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pemerintah setempat serta Kementerian Luar Negeri RI serta menjalin komunikasi dengan WNI/diaspora guna mengurangi dampak isolasi terhadap warga negara Indonesia.

"KBRI Manila tetap beroperasi seperti biasa dengan tetap memperhatikan kewaspadaan ancaman penyebaran COVID-19," terang KBRI Manila dalam pernyataan tertulis.

Baca juga: Manila dikunci, KBRI lakukan langkah preventif
Baca juga: Virus corona tak buat klub Filipina khawatir bermain di AFC

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020