"Paling banyak titik drop mereka di Jawa Timur dan Bali," kata Direktur Manajemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri, Safrizal ZA, kepada ANTARA di Jakarta, Sabtu.
Ia enggan menyebut asal daerah masing-masing WNI eks-ABK kapal pesiar itu untuk menjaga privasi mereka. Pemerintah memang merahasiakan identitas dan daerah asal orang yang dalam pengawasan kesehatan terkait paparan virus Corona ini.
Baca juga: Menteri Kesehatan: WNI yang diobservasi di Sebaru hadirkan optimisme
Safrizal mengatakan secara total ada 14 provinsi yang menjadi tujuan kepulangan WNI eks-ABK World Dream dengan tujuan yang bervariasi.
Adapun bus yang diberangkatkan pertama adalah bus yang mengarah ke bandara dulu, entah Bandara Internasional Soekarno-Hatta atau Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Baca juga: Universitas Mercu Buana tunda wisuda untuk antisipasi COVID-19
Ia mengatakan bahwa ada WNI eks-ABK World Dream yang yang mesti mengejar keberangkatan pesawatnya pada jam 14.00 WIB.
Untuk yang berangkat dari bandara, Safrizal mengatakan ada yang lepas landas mulai jam 14.00 WIB, dan paling lama berangkat pada penerbangan jam 22.00 WIB.
Lalu, bagi mereka yang tidak berangkat dari Bandara, ada pula bus yang tersedia untuk mengantarkan WNI eks-ABK World Dream ke hotel yang masih dirahasiakan, atau tempat transit perwakilan keluarga yang juga dirahasiakan.
Baca juga: Sembuh dari COVID-19, pasien 06 tunggu semua WNI ABK Diamond Princess
Safrizal mengatakan pemerintah tidak akan membuka informasi yang bernilai privasi tersebut kendati pemerintah tidak akan mempermasalahkan apabila yang bersangkutan memberi tahu langsung kepada wartawan tentang tujuan mereka.
"Kami tidak menyebarkan nama dan alamat, tapi kalau mereka mau memberikan keterangan sendiri, pengalaman mereka, silakan. Pemerintah tidak menyebarluaskan kerahasiaan privasi, tapi kalau mereka mau membagi pengalaman mereka sendiri atas inisiatif sendiri, dipersilakan," ujar Safrizal.
Baca juga: 68 ABK Diamond Princess masuk lokasi observasi Pulau Sebaru
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020