• Beranda
  • Berita
  • IDAI: jangan bawa anak ke keramaian agar terhindar COVID-19

IDAI: jangan bawa anak ke keramaian agar terhindar COVID-19

14 Maret 2020 18:01 WIB
IDAI: jangan bawa anak ke keramaian agar terhindar COVID-19
Arsip Foto - Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia Aman B Pulungan berbicara dalam acara diskusi "Kemitraan Dalam Upaya Melindungu Hak Anak dan Remaja" dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke-65 IDAI, Jarkarta, Rabu (18/06/2019). ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak/aa.

Ketua Umum PP Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Aman B Pulungan Sp.A(K) menganjurkan kepada orang tua agar tidak membawa anak ke tempat keramaian sementara ini agar terhindar dari virus corona COVID-19.

"Yang pertama jangan bawa anak ke keramaian, di rumah saja dulu. Orang tuanya berlakulah sesehat mungkin," kata Aman saat dihubungi di Jakarta, Sabtu.

Dia meminta kepada orang tua agar melakukan pola hidup sehat agar bisa melindungi anak dari penyakit. Dia menyebut kasus positif COVID-19 pada dua anak balita yang terjadi di Indonesia dikarenakan anak yang tertular dari orang dewasa, yaitu orang tuanya.

Dia menyarankan orang tua kalau bisa bekerja di rumah bila memungkinkan. Namun bila harus bekerja ke luar rumah, orang tua harus membersihkan dirinya sebelum berinteraksi dengan anak.

Baca juga: Kasus COVID-19 pada anak cenderung sedikit

Baca juga: Presiden: Ibu-anak warga Indonesia positif COVID-19

Baca juga: Seorang anak terjangkit corona di Malaysia dinyatakan sembuh


Selain itu para orang tua menjaga kebersihan lingkungan dan sanitasi rumah, tidak merokok, dan tidak batuk di sekitar anak.

"Orang tua berlakulah sesehat mungkin, cuci tangan, kalau ada yang masih merokok jangan merokok, udara harus sebersih mungkin. Ruangan dibersihkan, kalau misalkan orang tuanya habis pulang kerja dari keramaian cuci tangan, mandi, ganti baju," kata dia.

Orang tua yang sehabis bepergian dari luar rumah atau dari tempat keramaian berpotensi membawa kuman dan virus yang bisa menginfeksi anak.

Meskipun data COVID-19 yang menginfeksi anak di dunia cenderung rendah, Aman mengatakan anak-anak tetap rentan terinfeksi karena memiliki daya tahan tubuh yang rendah dibandingkan orang dewasa.

Selain itu Aman juga menyarankan agar sekolah-sekolah ditutup untuk mencegah penyebaran COVID-19, termasuk tempat penitipan anak, hingga bimbingan belajar. Bahkan dia menyarankan kepada pemerintah daerah dan sekolah di seluruh wilayah untuk meniadakan proses belajar mengajar di sekolah mulai pekan depan.*

Baca juga: Dinkes Bali: Sampel pasien anak dari China diteliti di Balitbangkes

Baca juga: Alami demam, anak TKA asal China diobservasi Dinkes Cilacap, Jateng

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020