Institute Of Tropical Disease Universitas Airlangga (ITD Unair) menyiapkan 2.000 tes kit COVID-19, setelah kampus itu ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagai salah satu lembaga penguji sampel virus corona.
Ketua ITD Unair Prof Dr Inge Lucida di Surabaya, Sabtu mengatakan alat tes kit itu masih bisa digandakan menyesuaikan jumlah kebutuhan sampel yang diuji.
"Kami akan memperbanyak reagen supaya lebih banyak lagi yang bisa kami uji. Prosedurnya akan kami atur dengan Balitbangkes," ujarnya.
Meski demikian, kata dia, hingga saat ini pihaknya belum mendapat surat resmi atas penunjukan ITD Unair sebagai lembaga tes COVID-19.
"Secara informal sudah mendapat berita untuk menerima sampel dan melakukan pengujian untuk COVID-19. Secara resmi yang belum," tuturnya.
Dia mengungkapkan, sebelumnya ITD Unair juga telah menguji 50 sampel yang diduga COVID-19, namun karena Kemekes belum memberikan izin maka pengujian akhirnya tidak lagi dilakukan.
"Semua masih berbenah, dan waktu itu Kemenkes masih ingin mendata secara terpusat di Balitbangkes," katanya.
Dengan ditunjuknya ITD Unair sebagai lembaga pengujian COVID-19, maka bisa mempersingkat hasil pengujian sampel.
"Jadi lokasi kami di Surabaya akan lebih cepat menguji sampel di sekitar sini. Tidak perlu mengirim sampel dan menunggu hasil sampai tujuh hari. Dua sampai tiga hari bisa keluar hasilnya, bahkan bisa hanya dengan lima jam," katanya.
Pewarta: Fiqih Arfani/Willy Irawan
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020