• Beranda
  • Berita
  • Warga Jakarta diminta jaga jarak saat beraktivitas cegah COVID-19

Warga Jakarta diminta jaga jarak saat beraktivitas cegah COVID-19

15 Maret 2020 12:12 WIB
Warga Jakarta diminta jaga jarak saat beraktivitas cegah COVID-19
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan keterangan pers terkait penyebaran Virus Corona (COVID-19) di Jakarta, Balai Kota Jakarta, Jumat (14/3/2020). (Antara/Ricky Prayoga)

semua warga Jakarta harus melakukan yang namanya 'Social Distancing Measure'

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta warga Ibu Kota menjaga jarak saat beraktivitas (Social Distancing Measure/SDM) untuk mencegah potensi penyebaran COVID-19 di ruang publik.

"Dalam menjalani hari-hari ke depan semua warga Jakarta harus melakukan yang namanya 'Social Distancing Measure'. Yaitu menjaga jarak antar warga, mengurangi kontak fisik, menjauhi tempat- tempat berkumpul orang banyak," kata Anies dalam pesan suaranya yang diterima ANTARA, di Jakarta, Minggu.

Anies meminta masyarakat jika tidak dalam keadaan genting agar tidak berinteraksi secara langsung dan meminta masyarakat agar berkegiatan dari jarak jauh.

"Jangan keluar rumah kecuali amat penting. Sebisa mungkin kerjakan pertemuan dengan jarak jauh," kata Anies.

Baca juga: Anies tutup lembaga kursus dan sekolah nonformal

Selain itu, ia pun berpesan agar masyarakat menghindari kegiatan yang bersifat mengumpulkan banyak orang.

"Misalnya arisan, pengajian, rapat-rapat, majelis taklim, dan sebagainya. Tunda dulu, lakukan nanti di waktu saat virus ini sudah bisa terkendali," kata Anies.

Hal yang sama, Anies minta pada warga yang akan melakukan peribadatan keagamaan, masyarakat diminta agar melakukan ibadah di rumah.

Selain itu, ia pun meminta bagi para pasangan yang akan melakukan pernikahan agar menunda kegiatan resepsi yang sifatnya mengumpulkan banyak massa.

Baca juga: Anies sebut tenaga medis di Jakarta sudah ada terpapar COVID-19

Terakhir, ia pun meminta agar orang tua mengingatkan anak-anaknya yang sekolah maupun kuliah agar tidak berpergian meski kegiatan belajar serta perkuliahan diliburkan.

"Saat ini risiko penularan tinggi, ditiadakannya kegiatan belajar di sekolah, ditiadakannya perkuliahan di kampus, jangan anggap sebagai masa liburan. Tujuannya agar semua dari kita bisa ada di rumah, jadi jangan berpergian," ujar Anies.

Hingga saat Minggu, Kementerian Kesehatan Indonesia telah menangani 96 kasus COVID-19 yang tersebar tidak hanya di Jakarta, namun juga Bandung, Pontianak, Tangerang, Solo, Bali, serta Yogyakarta.

Baca juga: Anies tunda ujian nasional SMA dan SMK se-DKI Jakarta

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020