"Virus corona sudah menjadi.kasus internasional. Kita memang tidak boleh panik, dan takut karena kita beriman, tetapi harus tetap waspada," ujarnya di Medan, Minggu.
Baca juga: KRI Semarang dengan 68 ABK Diamond Princess tiba di Priok
Dia mengatakan itu usai acara Peluncuran QRIS yang dilakukan Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Sumut.
Menurut gubernur, , hanya kita, keluarga dan lingkungan kita yang bisa menjaga kesehatan.
"Jadi hendaknya semua mendengarkan dan menjalankan imbauan/pemerintah tersebut termasuk seluruh masyarakat Sumut, karena secara agama juga, ummat disuruh menghindari tempat lokasi yang ada wabah.
Dia mengakui Sumut belum menjalankan kebijakan penutupan tempat keramaian seperti yang dilakukan empat kota seperti Jakarta, Solo, Semarang dan Balikpapan, Kalimantan Timur.
Baca juga: Antisipasi dampak COVID-19, siswa SD dan SMP di Surabaya diliburkan
" Harapannya, virus corona tidak mewabah di Sumut. Semoga Allah melindungi Sumut dan seluruh bangsa Indonesia," katanya.
Edy mengakui dalam mengantisipasi dan menghadapi serangan virus corona, Pemprov Sumut sudah menetapkan empat rumah sakit sebagai tempat rujukan warga yang diduga atau terkena virus corona.
"Ada sekitar 500 tempat tidur yang disiapkan tetapi saya berharap tidak ada warga Sumut yang terkena virus corona," ujarnya.
Selain sudah.mengeluarkan imbauan, Pemprov Sumut juga sudah melakukan berbagai langkah untuk mengantisipasi dan mengatasi serangan virus corona.
Seperti sosialisasi soal virus corona, cara mencuci tangan yang benar dan menyiapkan tenaga medis dan membentuk tim antisipasi dan penanganan COVID-19.
Baca juga: RSUDAM Lampung isolasi satu pasien dalam pengawasan
Baca juga: Cegah COVID-19, Bali lakukan penyemprotan disinfektan massal
Baca juga: IJTI Sumsel: Wartawan ikuti protokol kesehatan cegah COVID-19
Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020