"Akhirnya pameran 109 perupa perempuan bisa terlaksana, tidaklah mudah untuk bisa mempertemukan para perupa perempuan dari berbagai daerah, bertemu dalam satu event tentunya," kata panitia pameran seni rupa 100+9 perupa perempuan Watie Respati saat pembukaan pameran di Bantul Sabtu malam.
Baca juga: 400 karya maestro lukis Widayat dipamerkan di Magelang
Menurut dia, keinginan bersilaturahim dan mempererat hubungan persaudaraan ini yang menggerakkan hati para rekan-rekan dari berbagai daerah untuk menyambut baik dengan keikhlasan hati ikut serta bersama berpartisipasi mempersembahkan karya yang bisa dinikmati dari 14 sampai 20 Maret.
Pameran seni rupa perempuan ini mengambil tema "Terkadang Kita Lupa", dengan tujuan ingin mengingatkan para perempuan untuk menemukan dirinya sendiri dengan kesadaran, dan dia pun sengaja tidak memberikan deskripsi pada tema tersebut.
"Karena saya ingin peserta menerjemahkan sendiri sesuai dengan pemahaman dan situasi yang sedang dirasakan masing-masing perupa. Sehingga diharapkan karya yang tersaji adalah murni dari jiwa terdalam perupanya," katanya.
Baca juga: Dua pelukis beda gaya gelar pameran di Taman Budaya Kalsel
Sementara itu art desain pameran Ranggi Prathita mengatakan pada hari pertama pameran 14 Maret diadakan dua event yaitu dimulai dengan bincang bintang dan dialog antara senior dan junior yang mengupas tuntas perjalanan berkesenian dan dilanjutkan pembukaan pameran.
Ia mengatakan, dalam pembukaan pameran pada Sabtu (14/3) malam ditampilkan peragaan busana daur ulang, dan kemudian memperlihatkan koleksi pameran berupa karya lukisan para perupa perempuan yang ada di Pendhapa Art Space Yogyakarta.
"Peserta pameran kali ini dari berbagai kalangan, ada yang merupakan seniman, ibu rumah tangga dan lain-lain. Mereka menampilkan karya lukisan sebagai bentuk ekspresi mereka," katanya.
Baca juga: Maestro lukis Srihadi Soedarsono akan gelar pameran tunggal di Jakarta
Baca juga: Seniman Yoes dan Wina tampilkan karya lukis dari benda terbuang
Baca juga: Seniman Gusmen Heriadi pamerkan karya lukis di Ciptadana Art
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020